Use Case Diagram: Simbol, Komponen, Cara Membuat, dan Contoh

Anindyadevi Aurellia - detikBali
Jumat, 06 Jan 2023 21:08 WIB
Contoh Use Case Diagram. Foto: Lucid Chart
-

Use case diagram adalah jenis diagram yang digunakan dalam model-driven engineering untuk menggambarkan interaksi antara aktor (actor) dan sistem dalam suatu sistem informasi.

Diagram ini menunjukkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk mencapai tujuan tertentu melalui serangkaian tindakan yang disebut "use case" (kasus penggunaan).

Agar lebih jelas memahaminya, simak berikut penjelasan lengkap mengenai use case diagram.

Pengertian Use Case Diagram

Pada Modul Fakultas Vokasi Universitas Binadarma dijelaskan use case diagram adalah diagram deskripsi fungsi dari sebuah sistem perspektif pengguna.

Use case diagram bekerja dengan cara mendeskripsikan interaksi antara user (pengguna) dengan sistemnya melalui sebuah cerita bagaimana sebuah sistem dipakai.

Use case diagram terdiri dari beberapa elemen, yaitu aktor, case, system, association, include, dan extend.

Use case diagram sangat berguna untuk memahami bagaimana sistem bekerja dan bagaimana aktor terlibat dalam sistem tersebut.

Urutan langkah-langkah yang menerangkan antar pengguna dan sistem disebut skenario. Setiap skenario mendeskripsikan urutan kejadian.

Setiap urutan diinisialisasi oleh orang, sistem yang lain, perangkat keras, atau urutan waktu.

Selain itu, use case juga diartikan sebagai abstraksi dari interaksi antara system dan actor. Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari sebuah sistem.

Penekanannya adalah "apa" yang diperbuat sistem, dan bukan "bagaimana". Use case merupakan sebuah pekerjaan tertentu, misalnya login ke sistem, meng-create sebuah daftar belanja, dan sebagainya.

Intinya, use case diagram adalah jenis diagram yang digunakan dalam model-driven engineering untuk menggambarkan interaksi antara aktor dan sistem dalam suatu sistem informasi.

Diagram ini menunjukkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk mencapai tujuan tertentu melalui serangkaian tindakan yang disebut "use case" (kasus penggunaan).

Komponen Use Case Diagram

Use case diagram terdiri dari beberapa elemen, yaitu:

1. Aktor

Merupakan entitas yang berkomunikasi dengan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Use Case

Merupakan tindakan yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap use case dapat terdiri dari beberapa tindakan yang terkait.

3. System

Merupakan entitas yang menerima permintaan dari aktor dan menyediakan layanan yang diperlukan.

4. Association

Merupakan garis yang menghubungkan aktor dengan use case, menunjukkan bahwa aktor tersebut terlibat dalam use case tersebut.

5. Include

Merupakan garis dengan panah yang menunjukkan bahwa use case A termasuk dalam use case B.

6. Extend

Merupakan garis dengan panah yang menunjukkan bahwa use case A diperluas oleh use case B.

Fungsi Use Case Diagram

Fungsi use case diagram adalah sebagai berikut:

  1. Menggambarkan interaksi antara aktor dengan sistem dalam suatu sistem informasi.
  2. Menunjukkan bagaimana aktor menggunakan sistem untuk mencapai tujuan tertentu melalui serangkaian tindakan yang disebut "use case".
  3. Membantu dalam pemahaman bagaimana sistem bekerja dan bagaimana aktor terlibat dalam sistem tersebut.
  4. Membantu dalam perencanaan dan pengembangan sistem informasi, karena menyediakan pandangan yang sistematis tentang bagaimana sistem akan digunakan.
  5. Membantu dalam komunikasi antara tim pengembangan sistem dan stakeholder (pihak-pihak yang berkepentingan), karena menyediakan representasi visual yang mudah dipahami.
  6. Membantu dalam menentukan kebutuhan sistem dan menetapkan batasan sistem.

Manfaat Use Case Diagram

Manfaat use case diagram adalah sebagai berikut:

  1. Mempermudah komunikasi antara tim pengembangan sistem dan stakeholder, karena menyediakan representasi visual yang mudah dipahami.
  2. Membantu dalam perencanaan dan pengembangan sistem informasi, karena menyediakan pandangan yang sistematis tentang bagaimana sistem akan digunakan.
  3. Membantu dalam menentukan kebutuhan sistem dan menetapkan batasan sistem.
  4. Mempermudah dalam menganalisis dan mendesain sistem informasi, karena menyediakan gambaran yang komprehensif tentang interaksi antara aktor dan sistem.
  5. Membantu dalam pemahaman bagaimana sistem bekerja dan bagaimana aktor terlibat dalam sistem tersebut.
  6. Mempermudah dalam mengelola perubahan sistem informasi, karena memudahkan untuk mengidentifikasi bagian-bagian sistem yang terpengaruh oleh perubahan tersebut.
  7. Membantu komunikasi antara tim pengembangan sistem dan stakeholder, karena menyediakan representasi visual yang mudah dipahami.
  8. Use case diagram juga dapat membantu dalam menentukan kebutuhan sistem dan menetapkan batasan sistem.

Simbol yang Ada pada Use Case Diagram

Terdapat beberapa simbol yang ada pada use case diagram, yaitu:

1. Aktor

Simbol orang yang mewakili entitas yang berkomunikasi dengan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Use Case

Simbol lingkaran yang mewakili tindakan yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai tujuan tertentu.

3. System

Simbol kotak yang mewakili entitas yang menerima permintaan dari aktor dan menyediakan layanan yang diperlukan.

4. Association

Simbol garis yang menghubungkan aktor dengan use case, menunjukkan bahwa aktor tersebut terlibat dalam use case tersebut.

5. Include

Simbol garis dengan panah yang menunjukkan bahwa use case A termasuk dalam use case B.

6. Extend

Simbol garis dengan panah yang menunjukkan bahwa use case A diperluas oleh use case B.

7. Generalization

Simbol garis dengan panah yang menunjukkan bahwa use case A merupakan turunan dari use case B.

Relasi Use Case Diagram

Terdapat beberapa relasi yang dapat ditunjukkan pada use case diagram, yaitu:

1. Association

Merupakan garis yang menghubungkan aktor dengan use case, menunjukkan bahwa aktor tersebut terlibat dalam use case tersebut.

2. Include

Merupakan garis dengan panah yang menunjukkan bahwa use case A termasuk dalam use case B.

3. Extend

Merupakan garis dengan panah yang menunjukkan bahwa use case A diperluas oleh use case B.

4. Generalization

Merupakan garis dengan panah yang menunjukkan bahwa use case A merupakan turunan dari use case B.

Relasi tersebut dapat menunjukkan hubungan sebab-akibat, dependensi, atau hierarki antar use case.

Dengan menggunakan relasi tersebut, dapat ditunjukkan bagaimana use case saling terkait dan bagaimana use case tersebut mempengaruhi satu sama lain.

Cara membuat Use Case Diagram

Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat use case diagram:

  1. Tentukan tujuan dari use case diagram yang akan dibuat. Tujuan ini akan membantu dalam menentukan aktor dan use case yang sesuai dengan kebutuhan.
  2. Tentukan aktor-aktor yang akan terlibat dalam sistem. Aktor dapat berupa individu atau organisasi yang terlibat dalam interaksi dengan sistem.
  3. Tentukan use case yang akan digambarkan pada diagram. Use case merupakan tindakan yang dilakukan oleh aktor untuk mencapai tujuan tertentu. Setiap use case dapat terdiri dari beberapa tindakan yang terkait.
  4. Gambarkan aktor dan use case pada diagram. Aktor ditunjukkan dengan simbol orang, sedangkan use case ditunjukkan dengan simbol lingkaran.
  5. Tambahkan relasi antara aktor dan use case. Relasi tersebut ditunjukkan dengan garis yang menghubungkan aktor dengan use case.
  6. Tambahkan system pada diagram. System ditunjukkan dengan simbol kotak yang mewakili entitas yang menerima permintaan dari aktor dan menyediakan layanan yang diperlukan.
  7. Tambahkan relasi lainnya yang diperlukan, seperti include, extend, dan generalization. Relasi tersebut ditunjukkan dengan garis dengan panah.
  8. Review dan periksa kembali diagram yang telah dibuat. Pastikan bahwa diagram tersebut menggambarkan interaksi antara aktor dan sistem dengan tepat dan jelas.
  9. Simpan dan beri nama diagram yang telah dibuat. Diagram tersebut dapat disimpan dalam format file yang sesuai, seperti .png atau .pdf.

Contoh Use Case Diagram

Berikut contoh dari sebuah studi kasus yang menangani aplikasi pada sebuah ATM dilansir dari Modul Use Case Diagram oleh Yuli Purwati:

  1. Sebuah bank mengoperasikan ATM dan mengelola banyak tabungan, setiap nasabah memiliki setidaknya satu rekening tabungan pada satu bank tertentu. Setiap tabungan dapat diakses melalui kartu debit.
  2. Proses utama sistem ATM berkomunikasi dengan pusat komputer dan didesain untuk menangani beberapa transaksi. Setiap transaksi menunjuk sebuah tabungan tertentu.
  3. Suatu transaksi akan menghasilkan satu dari dua hal, yakni transaksi diterima atau mengeluarkan pesan penolakan transaksi.
  4. Sementara untuk melakukan sebuah transaksi akan melalui dua tahap yakni pengecekan tabungan dan pemrosesan transaksi.
  5. Proses pengecekan tabungan akan menetapkan persetujuan untuk proses transaksi. Jika persetujuan ditolak, ATM akan mengeluarkan pesan penolakan.
  6. Namun jika diterima, transaksi akan diproses dengan menggunakan nomor rekening tabungan dan ATM membaca dari kartu debit.
  7. Pengecekan tabungan dilakukan bersamaan pada saat ATM memvalidasi kartu debit dari bank yang bersangkutan. Jika kartu valid, password akan dicek dengan nasabah.

Nah detikers, itulah tadi penjelasan mengenai use case diagram. Sekarang kamu sudah paham, kan? Mudah bukan memahaminya? Semoga artikel ini bisa membantu, ya!



Simak Video "Pesona Wisata Sumenep: Pantai, Sejarah, dan Tradisi"

(aau/inf)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

detikNetwork