- Klausa Adalah
- Ciri Klausa
- Jenis Klausa a. Berdasarkan Kelengkapan Strukturnya 1. Klausa Lengkap 2. Klausa Tak Lengkap b. Berdasarkan Penggunaan Kata Negatif 1. Klausa Positif 2. Klausa Negatif c. Berdasarkan Kelas Kata pada Unsur Predikat 1. Klausa Nomina 2. Klausa Verba d. Berdasarkan Argumen 1. Klausa Verba Transitif e. Berdasarkan Kedudukan dalam Kalimat 1. Klausa Bebas 2. Klausa Terikat
Detikers tahu apa itu klausa? Klausa adalah bagian dari kalimat yang berisi subjek dan predikat.
Klausa merupakan satuan bahasa yang memiliki makna dan dapat memenuhi fungsi sintaksis dalam sebuah kalimat sehingga terbentuklah sebuah kalimat sederhana.
Contohnya: "Anak itu sedang main". Agar lebih mengenal kalimat klausa, simak berikut penjelasan lengkapnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klausa Adalah
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan klausa merupakan satuan gramatikal yang mengandung predikat dan berpotensi menjadi kalimat. Hal serupa juga dijelaskan oleh Suherlan dan Odien Rosidin dalam buku Ihwal Bahasa dan Cakupannya.
Klausa diartikan sebagai satuan sintaksis berupa runtutan kata-kata berkonstruksi predikatif. Terdapat komponen berupa frasa sebagai predikat, sedangkan yang lain berfungsi sebagai subjek, objek, dan keterangan.
Klausa dapat berpotensi menjadi kalimat deklaratif (berita), imperatif (perintah), dan interogatif (tanya) apabila diberi intonasi akhir, berbeda dengan kata maupun frasa yang berpotensi menjadi kalimat, tetapi hanya sebagai kalimat minor saja.
Gorys Keraf, ahli bahasa terkemuka di Indonesia menjelaskan bahwa klausa ialah suatu konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung hubungan fungsional, yang dalam tata bahasa lama dikenal dengan subjek, predikat ,objek, dan keterangan (S-P-O-K).
Tokoh Bahasa dan Guru Besar Linguistik di Universitas Padjadjaran, Jusuf Sjarif Badudu memaparkan bahwa klausa adalah sebuah kalimat yang merupakan bagian dari kalimat yang lebih besar.
Sehingga pada intinya, klausa merupakan runtutan kata.
Ciri Klausa
Berikut adalah beberapa ciri klausa:
- Klausa merupakan satuan gramatik yang terdiri atas subjek, predikat, baik disertai objek dan keterangan
- Dapat memenuhi fungsi sintaksis dalam sebuah kalimat
- Memiliki makna yang lengkap
- Dapat dibentuk menjadi bagian dari kalimat lain
- Berupa runtutan kata-kata berkonstruksi
- Tidak terdapat unsur suprasegmental, seperti, tanda koma (,), tanda titik (.), tanda seru (!), ataupun tanda tanya (?)
- Sekurang-kurangnya terdiri S (subjek) dan P (predikat)
Jenis Klausa
Klausa dalam Bahasa Indonesia sangat beragam. Klausa dapat dibedakan berdasarkan kategorinya.
Pada Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan jenis klausa sebagai berikut:
a. Berdasarkan Kelengkapan Strukturnya
Klausa jenis ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu klausa lengkap dan klausa tak lengkap.
1. Klausa Lengkap
Klausa terdiri atas subjek (S), predikat (P), baik disertai objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket), maupun tidak.
Klausa Lengkap Umum
Susunan biasa, yakni predikat (P) terletak di belakang subjek (S)
Contoh:
![]() |
Klausa Lengkap Inversi
Susunan tidak biasa, yakni predikat (P) mendahului subjek (S)
Contoh:
![]() |
2. Klausa Tak Lengkap
Klausa yang hanya memiliki unsur predikat dan tidak memiliki unsur subjek. Klausa ini biasanya muncul dalam kalimat jawaban dan kalimat majemuk sebagai akibat penggabungan dengan klausa lain yang subjeknya sama.
Contoh:
![]() |
Klausa 2 merupakan contoh klausa tak lengkap, karena pada klausa tersebut tidak terdapat subjek. Subjek telah dilesapkan dan diwakilkan pada klausa 1.
b. Berdasarkan Penggunaan Kata Negatif
Klausa jenis ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu klausa positif dan klausa negatif.
1. Klausa Positif
Klausa yang tidak memiliki kata negatif pada predikatnya
Contoh:
Mereka menyambut dengan gembira atas penemuan penangkal virus ini.
2. Klausa Negatif
Klausa yang memiliki kata negatif/pengingkaran pada predikatnya.
Contoh:
Mereka tidak menyambut dengan gembira.
c. Berdasarkan Kelas Kata pada Unsur Predikat
Klausa berdasar kelas kata dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Klausa Nomina
Klausa yang predikat berupa kata benda (nomina)
Contoh:
![]() |
2. Klausa Verba
Klausa yang predikat berupa kata kerja (verba)
Klausa Verba Aktif
Klausa yang predikat menyatakan perbuatan aktif.
Contoh:
![]() |
Klausa Verba Pasif
Klausa yang predikatnya menyatakan perbuatan pasif.
Contoh:
![]() |
Klausa Verba Refleksif atau Medial
Klausa yang menunjukkan perbuatan yang mengenai pelaku perbuatan itu sendiri. Biasanya, kata kerja berbentuk kata kerja me (N)- diikuti kata diri.
Contoh:
Kamu tidak perlu menyembunyikan diri untuk mencintainya.
Klausa Verba Resiprokal
Klausa verba yang predikatnya menyatakan perbuatan kesalingan atau berbalas-balasan. Kata kerja ini berbentuk (saling), meN, ber-an.
Contoh:
• Kalian harus saling menyayangi sesama saudara.
• Sebaiknya, kalian bersalaman agar urusan ini selesai dengan damai.
d. Berdasarkan Argumen
Berdasarkan argumennya, klausa verba dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
1. Klausa Verba Transitif
Klausa yang predikatnya terdiri atas kata atau frasa verba yang membutuhkan objek atau pelengkap. Klausa ini dibedakan lagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Eka Transitif
Klausa verba yang predikatnya diikuti objek.
Contoh:
![]() |
Dwitransitif
Klausa verba yang predikatnya diikuti oleh objek dan pelengkap.
Contoh:
![]() |
Semitransitif
Klausa verba yang predikatnya diikuti pelengkap
Contoh:
![]() |
Klausa Verba Taktransitif
Klausa verba yang predikatnya terdiri atas kata atau frasa yang tidak membutuhkan objek atau pelengkap.
Contoh:
![]() |
Klausa Adjektival
Klausa yang predikat berupa kata sifat.
Contoh:
![]() |
Klausa Numeralia
Klausa yang predikatnya berupa kata bilangan.
Contoh:
![]() |
Klausa Preposisional
Klausa yang predikatnya berupa kata depan (preposisi).
Contoh:
![]() |
e. Berdasarkan Kedudukan dalam Kalimat
Klausa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu klausa bebas dan klausa terikat.
1. Klausa Bebas
Klausa lengkap yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna. Dalam kalimat majemuk, klausa bebas memiliki status yang utama. Bahkan, klausa dianggap sebagai induk kalimat. Oleh karena itu, klausa bebas sering disebut klausa utama atau klausa inti.
Contoh:
![]() |
2. Klausa Terikat
Klausa yang menjadi bagian dari klausa lain. Klausa terikat disebut juga klausa bawahan, klausa sematan, klausa nonfinal, atau anak kalimat.
Contoh:
![]() |
Nah detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai klausa. Sekarang detikers sudah paham, kan? Semoga membantu, ya!
(aau/inf)