Klausa Adalah: Ciri, Jenis, dan Contohnya

Klausa Adalah: Ciri, Jenis, dan Contohnya

Anindyadevi Aurellia - detikBali
Rabu, 04 Jan 2023 17:26 WIB
Pengertian teks prosedur secara umum adalah jenis tulisan yang memuat cara dalam melakukan sesuatu secara tepat. Simak serba-serbi teks prosedur.
Foto: detikcom/Thinkstock
-

Detikers tahu apa itu klausa? Klausa adalah bagian dari kalimat yang berisi subjek dan predikat.

Klausa merupakan satuan bahasa yang memiliki makna dan dapat memenuhi fungsi sintaksis dalam sebuah kalimat sehingga terbentuklah sebuah kalimat sederhana.

Contohnya: "Anak itu sedang main". Agar lebih mengenal kalimat klausa, simak berikut penjelasan lengkapnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Klausa Adalah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dijelaskan klausa merupakan satuan gramatikal yang mengandung predikat dan berpotensi menjadi kalimat. Hal serupa juga dijelaskan oleh Suherlan dan Odien Rosidin dalam buku Ihwal Bahasa dan Cakupannya.

Klausa diartikan sebagai satuan sintaksis berupa runtutan kata-kata berkonstruksi predikatif. Terdapat komponen berupa frasa sebagai predikat, sedangkan yang lain berfungsi sebagai subjek, objek, dan keterangan.

ADVERTISEMENT

Klausa dapat berpotensi menjadi kalimat deklaratif (berita), imperatif (perintah), dan interogatif (tanya) apabila diberi intonasi akhir, berbeda dengan kata maupun frasa yang berpotensi menjadi kalimat, tetapi hanya sebagai kalimat minor saja.

Gorys Keraf, ahli bahasa terkemuka di Indonesia menjelaskan bahwa klausa ialah suatu konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung hubungan fungsional, yang dalam tata bahasa lama dikenal dengan subjek, predikat ,objek, dan keterangan (S-P-O-K).

Tokoh Bahasa dan Guru Besar Linguistik di Universitas Padjadjaran, Jusuf Sjarif Badudu memaparkan bahwa klausa adalah sebuah kalimat yang merupakan bagian dari kalimat yang lebih besar.

Sehingga pada intinya, klausa merupakan runtutan kata.

Ciri Klausa

Berikut adalah beberapa ciri klausa:

  1. Klausa merupakan satuan gramatik yang terdiri atas subjek, predikat, baik disertai objek dan keterangan
  2. Dapat memenuhi fungsi sintaksis dalam sebuah kalimat
  3. Memiliki makna yang lengkap
  4. Dapat dibentuk menjadi bagian dari kalimat lain
  5. Berupa runtutan kata-kata berkonstruksi
  6. Tidak terdapat unsur suprasegmental, seperti, tanda koma (,), tanda titik (.), tanda seru (!), ataupun tanda tanya (?)
  7. Sekurang-kurangnya terdiri S (subjek) dan P (predikat)

Jenis Klausa

Klausa dalam Bahasa Indonesia sangat beragam. Klausa dapat dibedakan berdasarkan kategorinya.

Pada Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dijelaskan jenis klausa sebagai berikut:

a. Berdasarkan Kelengkapan Strukturnya

Klausa jenis ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu klausa lengkap dan klausa tak lengkap.

1. Klausa Lengkap

Klausa terdiri atas subjek (S), predikat (P), baik disertai objek (O), pelengkap (Pel), dan keterangan (Ket), maupun tidak.

Klausa Lengkap Umum

Susunan biasa, yakni predikat (P) terletak di belakang subjek (S)

Contoh:

Klausa Lengkap Umum.Klausa Lengkap Umum. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia

Klausa Lengkap Inversi

Susunan tidak biasa, yakni predikat (P) mendahului subjek (S)

Contoh:

Klausa Lengkap Inversi.Klausa Lengkap Inversi. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia

2. Klausa Tak Lengkap

Klausa yang hanya memiliki unsur predikat dan tidak memiliki unsur subjek. Klausa ini biasanya muncul dalam kalimat jawaban dan kalimat majemuk sebagai akibat penggabungan dengan klausa lain yang subjeknya sama.

Contoh:

Klausa Tak Lengkap.Klausa Tak Lengkap. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia

Klausa 2 merupakan contoh klausa tak lengkap, karena pada klausa tersebut tidak terdapat subjek. Subjek telah dilesapkan dan diwakilkan pada klausa 1.

b. Berdasarkan Penggunaan Kata Negatif

Klausa jenis ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu klausa positif dan klausa negatif.

1. Klausa Positif

Klausa yang tidak memiliki kata negatif pada predikatnya

Contoh:

Mereka menyambut dengan gembira atas penemuan penangkal virus ini.

2. Klausa Negatif

Klausa yang memiliki kata negatif/pengingkaran pada predikatnya.

Contoh:

Mereka tidak menyambut dengan gembira.

c. Berdasarkan Kelas Kata pada Unsur Predikat

Klausa berdasar kelas kata dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Klausa Nomina

Klausa yang predikat berupa kata benda (nomina)

Contoh:

Klausa Nomina.Klausa Nomina. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia

2. Klausa Verba

Klausa yang predikat berupa kata kerja (verba)

Klausa Verba Aktif

Klausa yang predikat menyatakan perbuatan aktif.

Contoh:

Klausa Verba Aktif.Klausa Verba Aktif. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia

Klausa Verba Pasif

Klausa yang predikatnya menyatakan perbuatan pasif.

Contoh:

Klausa Verba Pasif.Klausa Verba Pasif. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia

Klausa Verba Refleksif atau Medial

Klausa yang menunjukkan perbuatan yang mengenai pelaku perbuatan itu sendiri. Biasanya, kata kerja berbentuk kata kerja me (N)- diikuti kata diri.

Contoh:

Kamu tidak perlu menyembunyikan diri untuk mencintainya.

Klausa Verba Resiprokal

Klausa verba yang predikatnya menyatakan perbuatan kesalingan atau berbalas-balasan. Kata kerja ini berbentuk (saling), meN, ber-an.

Contoh:

Kalian harus saling menyayangi sesama saudara.

• Sebaiknya, kalian bersalaman agar urusan ini selesai dengan damai.

d. Berdasarkan Argumen

Berdasarkan argumennya, klausa verba dibedakan menjadi dua jenis, yaitu

1. Klausa Verba Transitif

Klausa yang predikatnya terdiri atas kata atau frasa verba yang membutuhkan objek atau pelengkap. Klausa ini dibedakan lagi menjadi tiga jenis, yaitu:

Eka Transitif

Klausa verba yang predikatnya diikuti objek.

Contoh:

Klausa Verba Eka Transitif.Klausa Verba Eka Transitif. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia

Dwitransitif

Klausa verba yang predikatnya diikuti oleh objek dan pelengkap.

Contoh:

Klausa Verba DwitransitifKlausa Verba Dwitransitif. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia

Semitransitif

Klausa verba yang predikatnya diikuti pelengkap

Contoh:

Klausa Verba SemitransitifKlausa Verba Semitransitif. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia

Klausa Verba Taktransitif

Klausa verba yang predikatnya terdiri atas kata atau frasa yang tidak membutuhkan objek atau pelengkap.

Contoh:

Klausa Verba TaktransitifKlausa Verba Taktransitif. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia

Klausa Adjektival

Klausa yang predikat berupa kata sifat.

Contoh:

Klausa AdjektivalKlausa Adjektival. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia

Klausa Numeralia

Klausa yang predikatnya berupa kata bilangan.

Contoh:

Klausa Numeralia.Klausa Numeralia. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia

Klausa Preposisional

Klausa yang predikatnya berupa kata depan (preposisi).

Contoh:

Klausa PreposisionalKlausa Preposisional. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia

e. Berdasarkan Kedudukan dalam Kalimat

Klausa dibedakan menjadi dua jenis, yaitu klausa bebas dan klausa terikat.

1. Klausa Bebas

Klausa lengkap yang dapat berdiri sendiri sebagai kalimat sempurna. Dalam kalimat majemuk, klausa bebas memiliki status yang utama. Bahkan, klausa dianggap sebagai induk kalimat. Oleh karena itu, klausa bebas sering disebut klausa utama atau klausa inti.

Contoh:

Klausa BebasKlausa Bebas. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia

2. Klausa Terikat

Klausa yang menjadi bagian dari klausa lain. Klausa terikat disebut juga klausa bawahan, klausa sematan, klausa nonfinal, atau anak kalimat.

Contoh:

Klausa TerikatKlausa Terikat. Foto: Modul Pembelajaran SMA Bahasa dan Sastra Indonesia


Nah detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai klausa. Sekarang detikers sudah paham, kan? Semoga membantu, ya!




(aau/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads