Mengenal Penyakit Alzheimer, Gejala, dan Pengobatannya

Mengenal Penyakit Alzheimer, Gejala, dan Pengobatannya

Rully Desthian Pahlephi - detikBali
Kamis, 29 Des 2022 04:15 WIB
Manfaat kopi untuk mengurangi risiko demensia atau pikun
Foto: Getty Images/iStockphoto
-

Alzheimer adalah salah satu penyakit yang menyerang bagian otak dan harus kita waspadai. Biasanya penyakit ini dialami oleh orang tua yang sudah lanjut usia.

Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai apa itu alzheimer. Untuk mengetahui informasi selengkapnya, mari kita simak pembahasan di bawah ini!

Apa Itu Alzheimer?

Penyakit alzheimer adalah penyakit yang menyerang otak yang menyebabkan penurunan daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir serta berbicara, dan menyebabkan penderitanya mengalami perubahan perilaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyakit ini ditemukan oleh dr Alois Alzheimer pada tahun 1906. Pada saat itu, ada seorang pasien wanita yang mengalami masalah kerusakan jaringan otak abnormal.

Dikutip dari situs Mayo Clinic, masalah ini awalnya ringan, tetapi lama-kelamaan akan bertambah parah dan bisa menyebabkan penderitanya tidak bisa melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik.

ADVERTISEMENT

Dilansir dari laman Alzheimer's Association, penyakit alzheimer menyebabkan kerusakan saraf pada otak yang akhirnya menyebabkan penderitanya kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Bahkan di beberapa kasus, penderita dapat mengalami kematian setelah beberapa tahun karena kemampuan motoriknya yang sudah tidak dapat berfungsi.

Penyebab Alzheimer

Penyakit Alzheimer bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor.

Dirangkum dari skripsi berjudul Landasan Konseprual Perencaan dan Perancangan Bagunan Rehabilitasi Alzheimer di Yogyakarta oleh Giovanni Paskalis dari Universitas Atmajaya Yogyakarta, berikut adalah beberapa faktor penyebab alzheimer:

1. Usia

Faktor risiko terbesar untuk penyakit alzheimer adalah usia. Kebanyakan orang yang menderita penyakit ini didiagnosis pada usia 65 tahun atau lebih tua.

Orang muda kurang dari 65 tahun juga berisiko terkena penyakit ini, meskipun hal ini jauh lebih jarang terjadi.

2. Riwayat Keluarga

Riwayat keluarga juga mempengaruhi seseorang untuk terkena penyakit alzheimer.

Riwayat keluarga dari orang tua atau saudara dengan alzheimer lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit ini daripada mereka yang tidak memiliki kerabat dengan alzheimer.

3. Pendidikan dan Pekerjaan

Pendidikan yang rendah dan pekerjaan yang kurang melatih rangsangan otak punya kecenderungan yang lebih besar untuk terkena penyakit ini.

Pendidikan rendah juga memiliki hubungan dengan rendahnya status ekonomi sehingga seseorang tidak bisa memenuhi gizi yang sehat.

4. Traumatic Brain Injury (TBI)

Cedera pada otak juga bisa meningkatkan risiko perkembangan penyakit alzheimer.

Trauma cedera otak adalah gangguan fungsi orang yang disebabkan oleh pukulan atau tersentak di bagian kepala yang menyebabkan cedera pada otak.

Gejala dan Ciri Penyakit Alzheimer

Seseorang yang menderita penyakit alzheimer biasanya akan ditandai dengan berbagai gejala.

Dikutip dari dokumen skripsi yang ditulis oleh Giovanni Paskalis, berikut adalah gejala-gejala alzheimer:

  • Hilangnya ingatan yang mengganggu kehidupan sehari-hari.
  • Sulit dalam memecahkan masalah sederhana.
  • Kesulitan untuk menyelesaikan tugas-tugas dalam rumah, tempat kerja, atau di tempat-tempat lainnya.
  • Kebingungan dengan waktu dan tempat.
  • Memiliki masalah dalam pemahaman gambar visual dan hubungan spasial.
  • Memiliki masalah dengan kata-kata baru dalam berbicara atau menulis.
  • Lupa tempat menyimpan hal-hal dan kehilangan kemampuan untuk menelusuri kembali langkah-langkah.
  • Penurunan atau penilaian buruk.
  • Menarik diri dari pekerjaan atau kegiatan sosial.
  • Merasakan perubahan suasana hati dan kepribadian, termasuk apatis dan depresi.

Pencegahan Penyakit Alzheimer

Setiap orang tentu ingin terhindar dari berbagai penyakit, termasuk penyakit alzheimer.

Pasalnya, penyakit ini akan membuat penderitanya kesulitan melakukan berbagai aktivitas karena terjadinya penurunan fungsi otak.

Maka dari itu, kita perlu melakukan upaya pencegahan alzheimer agar bisa terhindar dari penyakit ini.

Dikutip dari skripsi Giovanni Paskalis berjudul Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan Bangunan Rehabilitasi Alzheimer di Yogyakarta dan situs Mayo Clinic, berikut adalah langkah-langkah pencegahannya:

  • Konsumsi makanan yang sehat dengan kadar lemak dan kolesterol jahat yang rendah. Selain itu, tingkatkan juga asupan serat, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran.
  • Berhenti merokok dan tidak mengkonsumsi alkohol.
  • Olahraga secara rutin dan konsisten.
  • Jika mengalami kelebihan berat badan, maka cobalah untuk menurunkannya.
  • Lakukan kegiatan yang bisa mengasah kemampuan otak.
  • Tidur dengan cukup dan berkualitas.
  • Bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar.
  • Kelola stress dengan baik.
  • Rutin untuk memeriksakan diri ke dokter.

Perbedaan Penyakit Alzheimer dan Demensia

Penyakit alzheimer memang sering kali disamakan dengan demensia karena memiliki persamaan, yaitu sama-sama menyerang otak. Namun, sebenarnya kedua hal ini adalah hal yang berbeda.

Dilansir dari laman Healthline, demensia bukanlah suatu penyakit yang spesifik, melainkan kumpulan dari berbagai gejala yang menyerang otak.

Demensia adalah istilah untuk kepikunan yang terdiri dari berbagai jenis, salah satunya adalah alzheimer.

Maka dapat kita simpulkan bahwa demensia adalah sekumpulan gejala yang menyerang otak. Sedangkan, alzheimer adalah penyakit spesifik yang ditandai dengan menurunnya kemampuan otak.

Nah, demikianlah penjelasan tentang apa itu alzheimer, mulai dari pengertian, penyebab, gejala, pencegahan, hingga perbedaannya dengan demensia.

Jika kamu atau orang di sekitarmu mengalami kondisi ini, maka sebaiknya segera menemui dokter untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads