Mengenal 7 Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan

Mengenal 7 Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan

Kholida Qothrunnada - detikBali
Kamis, 22 Des 2022 04:10 WIB
Isi surat lamaran kerja penting untuk diketahui sebelum membuat lamaran ke perusahaan. Surat lamaran kerja tentunya berbeda dengan CV.
Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes
-

Unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan wajib diketahui bagi kalian yang ingin menulis surat lamaran kerja. Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat seseorang untuk melamar pekerjaan di suatu tempat.

Lalu, apa saja unsur-unsur kebahasaan surat lamaran? Simak penjelasan macam unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan dalam artikel ini yuk!

Apa Itu Unsur Kebahasaan?

Unsur kebahasaan adalah suatu ketentuan yang perlu diperhatikan dalam menulis sesuatu. Sederhananya, unsur kebahasaan merupakan aturan yang terkait dengan penggunaan bahasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan dalam e-book Explore Bahasa Indonesia oleh Imam Taufik, M.Pd. dkk, walaupun surat lamaran pekerjaan termasuk pribadi, namun penulisannya harus menggunakan bahasa Indonesia yang baku dan ejaan yang benar.

Sejatinya, surat lamaran pekerjaan bisa ditulis berdasarkan sumber informasinya. Baik itu dari media massa, pengumuman, inisiatif sendiri, maupun permintaan dari suatu instansi.

ADVERTISEMENT

Di Indonesia, pedoman resmi penulisan yang digunakan yaitu Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan atau disebut EYD.

EYD berisi aturan tentang penggunaan huruf miring, kapital, penggunaan tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan sebagainya.

Dikutip dari catatan detikEdu, sebagai informasi EYD telah mengalami revisi sebanyak 5 kali.

EYD sempat berganti nama menjadi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Namun, saat ini kembali menggunakan EYD dengan edisi terbaru yakni EYD V.

Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Pekerjaan

Dikutip dari e-modul Kemdikbud Bahasa Indonesia Kelas XII yang disusun oleh Sumiati, yang termasuk unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan adalah:

1. Menggunakan Format Surat yang Standar

Format surat yang standar adalah bentuk surat yang biasa digunakan dalam surat resmi. Pasalnya, surat ini dibuat oleh seseorang yang sedang melamar suatu pekerjaan di suatu instansi/perusahaan tertentu.

2. Menggunakan Bahasa dan Ejaan yang Baik dan Benar

Unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan selanjutnya yaitu menggunakan bahasa baku yang baik dan benar. Jika ditulis dalam bahasa Indonesia, tentu harus sesuai dengan EYD.

Contohnya:

  • Menggunakan kata "ijazah" bukan "ijasah"
  • Menggunakan kata "praktik" bukan "praktek"

3. Menggunakan Formal dan Sopan

Surat lamaran pekerjaan bersifat formal, untuk itu perlu menggunakan kata-kata yang sopan.

Namun perlu diperhatikan, kalimat yang ditulis pada surat lamaran kerja tidak boleh bersifat merendahkan dirimu sendiri sebagai pelamar kerja.

Maksudnya, jangan dibuat bernada seolah-olah kamu meminta belas kasihan supaya bisa membuat menarik perhatian perekrut agar kamu bisa diterima kerja.

Misalnya, apabila informasi lowongan kerja itu bersumber dari media massa, maka pelamar juga boleh menuliskan atau mencantumkan sumber tersebut di awal.

Kemudian bisa dilanjutkan dengan mengajukan diri, untuk mengisi lowongan kerja tersebut.

4. Kalimatnya Harus Singkat, Padat, dan Jelas

Kalimat harus singkat, padat, dan jelas termasuk bagian dari unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan. Perhatikan poin ini, di setiap bagian, mulai dari pengantar dan juga isi surat tersebut.

Pesan harus informatif dan tepat sasaran. Maksudnya, apa yang disampaikan di surat itu harus menggambarkan informasi tentang pelamar, kemampuan, pengalaman kerja yang relevan pelamar.

5. Isi Surat Harus Tersampaikan

Telah disinggung sebelumnya, bahwa isi surat lamaran pekerjaan harus bisa tersampaikan dengan jelas.

Dalam isi surat sebutkan, deskripsi diri, riwayat pendidikan, apa pekerjaan yang dilamar, dan seterusnya.

Kata-katanya jangan bertele-tele, agar maksud yang disampaikan bisa diterima dengan mudah dan jelas.

Di sisi lain, bagian ini menjadi penting karena menjadi poin untuk meyakinkan bahwa bidang ataupun posisi itu sesuai dengan kemampuan maupun pengalaman si pelamar.

6. Menggunakan Paragraf Penutup

Dalam unsur kebahasaan surat lamaran, penting untuk menggunakan kalimat permohonan di bagian paragraf penutup. Kalimat yang ditulis bisa berisi harapan dan permohonan.

Tujuannya agar kamu bisa diterima di posisi dan perusahaan tersebut. Dengan demikian, artinya si pelamar sudah menunjukkan keantusiasan pada perusahaan yang ia lamar.

7. Memperhatikan Susunan Penulisan dan Tanda baca

Menulis surat lamaran kerja juga perlu memperhatikan susunan penulisan, yakni dengan melengkapi bagian-bagian surat.

Contohnya, terkait penulisan tempat dibuatnya surat, alamat, salam pembuka, isi surat, salam penutup, dan lain-lain.

Sementara, penggunaan ejaan pada surat lamaran kerja perlu diperhatikan mulai dari tanda koma (,), titik (.), dan titik dua (:).

Susunan Surat Lamaran Kerja yang Benar

Secara umum, susunan penulisan isi surat lamaran pekerjaan adalah sebagai berikut:

  • Tempat dan tanggal pembuatan surat
  • Lampiran dan hal
  • Alamat surat yang dituju
  • Salam pembuka
  • Alinea atau pembuka
  • Isi surat (identitas diri, tujuan surat lamaran, dan lain-lain)
  • Penutup
  • Salam penutup
  • Tanda tangan
  • Nama pelamar

Nah, itu tadi penjelasan mengenai apa saja unsur kebahasaan surat lamaran pekerjaan.

Jadi sebelum mengirim surat lamaran pekerjaan, bacalah dengan cermat dan saksama dengan memperhatikan kata demi katanya apakah sudah sesuai dengan EYD.

Setelah detikers membaca dan memahami artikel ini, kalian jadi tahu bukan unsur apa saja yang terdapat dalam surat lamaran pekerjaan?

Semoga penjelasan tadi bisa bermanfaat, khususnya untuk kalian yang melamar kerja.




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads