"Setelah dampingi kunjungan Ibu Putri Koster, Sabtu lalu, movable bridge ini kami lalui berlima menuju ponton saja sudah melengkung. Apalagi 35 orang dalam posisi diam, pasti roboh. Nanti harapannya agar dibuat lebih kuat, kokoh," ungkap Suwirta, Minggu (18/12/2022).
Ia menilai bentang jembatan dari dermaga menuju ponton terlalu panjang sehingga diduga tidak kuat menahan beban. Pihaknya berharap perbaikan dilakukan lebih cepat, mengingat kunjungan wisatawan ke Nusa Penida akan membludak jelang liburan Natal dan tahun baru (Nataru).
"Ada rekanan, pengawas, pihak UPP Nusa Penida dan KSOP Benoa saat itu, kami meminta agar jembatan diselesaikan secepatnya sebelum tanggal 25 Desember ini. Tamu pasti akan membludak jelang Nataru," tulis bupati asal Ceningan, Nusa Penida ini.
Untuk diketahui, Pelabuhan Banjar Nyuh Nusa Penida tengah mendapat penataan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Informasi yang ia dapat sebelumnya bahwa jembatan penghubung dermaga ke ponton itu baru selesai dan tengah diuji coba.
Pasca insiden ini, ia berharap otoritas memasang petunjuk di ujung jembatan membatasi jumlah pelintas. "Nanti setelah selesai perbaikan dan dimanfaatkan dilengkapi pengumuman di ujung masuk dan keluar jembatan. Penumpang tidak banyak diam di atas jembatan," tukas Suwirta.
Seperti diketahui, insiden jembatan dermaga di Pelabuhan Banjar Nyuh, Desa Ped, Kecamatan Nusa Penida, patah sekira Kamis (15/12/2022) pukul 16.45 Wita. Boat Semabu Hills yang mengangkut WNA berwisata di Nusa Penida akan kembali menuju Pelabuhan Sanur, Denpasar.
Saat penumpang antre naik ke kapal cepat, tiba-tiba jembatan penghubung antara darmaga utama dan ponton ambruk. Praktis penumpang yang berdiri di atasnya juga ikut tercebur. Sejumlah penumpang panik namun berhasil selamat.
(nor/hsa)