Pengurus Partai Demokrat Tabanan menargetkan perolehan 1 kursi di masing-masing dapil (daerah pemilihan). Target ini sama dengan perolehan pada saat Pemilu 2014 lalu.
Untuk mencapai hal itu, Demokrat Tabanan sedang melirik tokoh-tokoh masyarakat agar bisa diajak bergabung sebagai calon legislatif (caleg) di Pemilu 2024.
Baca juga: Golkar Targetkan 8 Kursi di DPRD Tabanan |
"Tidak lihat bekas dari partai mana. Yang penting ada tokoh, punya pengalaman berpartai, mau gabung dengan Demokrat, pasti kami rekrut. Urusan kaderisasi, nanti kami bina setelah terpilih," kata Ketua DPC Partai Demokrat Tabanan, I Wayan Adnyana, Sabtu (16/12/2022).
Ditemui usai sosialisasi pemetaan TPS dan TPS Khusus oleh KPU Tabanan, Adnyana menyebutkan bahwa proses penjaringan bakal calon legislatif (bacaleg) di internal partainya akan segera dilakukan. Terlebih pengumuman telah disampaikan.
"Sudah diumumkan. Secara resmi mungkin setelah (hari raya) Galungan," sebut mantan anggota DPRD Bali itu.
Dengan rekrutmen itu, partainya hendak mengulang kesuksesan pada dua pemilu sebelumnya. Pada 2009, Demokrat mampu memperoleh 5 kursi. Kemudian di Pemilu 2014, partainya mampu mempertahankan 4 kursi dan 1 kursi di DPRD Bali.
"Di 2019, memang Demokrat terpuruk sekali. Cuma satu kursi di (DPRD) kabupaten dari yang tadinya sempat 5 kursi kemudian 4 kursi. Mudah-mudahan di 2024 bisa kembali. Minimal 1 kursi di 1 dapil. Di Tabanan kan ada 4 dapil," tukas mantan anggota DPRD Bali ini.
Adnyana menyebutkan, internal partainya juga sudah melakukan evaluasi terkait kekalahan di 2019 agar tidak terulang di 2024. Menurutnya, tergerusnya perolehan suara di 2019 lalu disebabkan beberapa faktor.
"Pertama pemilihan langsung presiden dan legislatif. Itu sangat mempengaruhi. Jokowi Effect itu mempengaruhi. Saat pilpres kemarin, Demokrat tidak jelas sikapnya. Terkesan tidak punya arah dukungan presiden," ungkapnya.
Dan secara teknis, mantan Sekretaris DPD Partai Demokrat Bali ini menyebutkan, perubahan metode penghitungan suara turut menjadi faktor tergerusnya perolehan suara pada Pemilu 2019.
"Tadinya kami sebagai incumbent saya kira tidak akan berpengaruh. Ternyata berpengaruh juga," pungkasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(nor/hsa)











































