Mengenal Amplitudo Adalah: Jenis, Rumus, dan Contoh Soalnya

Mengenal Amplitudo Adalah: Jenis, Rumus, dan Contoh Soalnya

Rully Desthian Pahlephi - detikBali
Kamis, 15 Des 2022 13:17 WIB
Ilustrasi Amplitudo.
Ilustrasi Amplitudo. Foto: Chris Liverani/Unsplash
-

Ketika kamu mempelajari fisika, kamu mungkin akan bertemu dengan suatu istilah yang dinamakan amplitudo. Amplitudo adalah istilah yang berhubungan dengan energi bunyi dalam ilmu fisika.

Lalu, apa itu amplitudo? Nah, kamu akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan tersebut dari artikel ini, dilengkapi juga dengan jenis, rumus, dan beberapa contoh soalnya.

Untuk kamu yang ingin mengetahui informasi selengkapnya, mari simak penjelasan di bawah ini sampai selesai!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Amplitudo

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), amplitudo adalah simpangan yang paling jauh dari titik keseimbangan pada getaran.

Dalam sistem internasional, amplitudo disimbolkan dengan (A) dan memiliki satuan (M).

ADVERTISEMENT

Dilansir dari buku Praktikum Fisika Dasar oleh Sri Hastuti, amplitudo adalah pengukuran secara skalar dari besar osilasi suatu gelombang.

Istilah ini juga dapat kita artikan sebagai jarak terjauh dari garis kesetimbangan dalam gelombang sinuside sehingga amplitudo merupakan perpindahan maksimal dari titik kesetimbangan.

Amplitudo akan menentukan keras atau lemahnya suatu bunyi. Makin besar energi yang dipancarkan oleh sumber bunyi, akan semakin kuat pula bunyi yang akan terdengar.

Metode Kuantifikasi Amplitudo Getaran

Ada beberapa metode kuantifikasi yang harus kamu pahami dalam mempelajari amplitudo. Berikut ini adalah penjelasan mengenai metode kuantifikasi amplitudo getaran:

1. Nilai Puncak ke Puncak (Peak to Peak)

Nilai amplitudo puncak ke puncak begitu penting karena hal ini akan menunjukkan ekskursi maksimal suatu gelombang.

Kuantitas ini sangat berguna, seperti untuk mengetahui perpindahan bagian mesin akibat gerakan yang penting untuk menghitung tegangan material suatu mesin.

2. Nilai Puncak (Peak)

Nilai puncak sangat bermanfaat untuk menunjukkan tingkat guncangan durasi pendek. Akan tetapi, nilai puncak hanya akan menunjukkan tingkat maksimal getaran yang terjadi pada suatu titik waktu tertentu.

3. Nilai Rata-rata (Average)

Nilai amplitudo rata-rata menghitung gerakan berdasarkan periode tertentu dalam garis besar. Namun, hal ini dianggap memiliki fungsi yang terbatas karena pada perhitungan nilai negatif sinusoidal seolah-olah meniadakan.

4. Nilai Root Mean Square (RMS)

Hal ini merupakan perhitungan yang paling tepat untuk menghitung amplitudo. Hal ini bisa terjadi karena nilai root mean square akan memperhitungkan waktu serta mengkuadratkan nilai negatif pada getaran sinusoidal sehingga mampu memberikan nilai amplitudo yang lebih akurat.

Jenis-Jenis Amplitudo

Amplitudo memiliki beberapa jenis yang berbeda, di antaranya adalah gelombang pembawa (carrier wave), frequency modulation, phase modulation, amplitude modulation, serta sinyal informasi analog.

Selain itu, secara garis besar, amplitodo terbagi ke dalam tiga jenis utamanya, di antaranya:

  1. Amplitudo yang memiliki pengukuran skala non negatif dari besar osilasi sebuah gelombang
  2. Amplitudo yang memiliki perbedaan terjauh dari titik kesetimbangan yang ada di dalam gelombang sinusoidal
  3. Amplitudo yang memiliki simpangan paling besar serta paling jauh jika dihitung dari titik kesetimbangan dalam suatu gelombang dan juga suatu getaran

Contoh Soal dan Rumus Amplitudo

Untuk memahami amplitudo, sebaiknya detikers juga memahami istilah-istilah lain yang berhubungan seperti getaran, gelombang, dan frekuensi.

Getaran adalah suatu gerak bolak-balik yang terdapat di sekitar titik kesetimbangan. Gelombang yaitu getaran yang merambat. Adapun frekuensi adalah jumlah atau banyaknya getaran yang terjadi di dalam kurun waktu satu detik.

Sebelum masuk ke rumus amplitudo, sebaiknya kamu mengenal simbol-simbol yang akan digunakan dalam rumus ini. Berikut ini adalah keterangan simbol-simbol tersebut:

  • T = Periode
  • F = Frekuensi (Hz)
  • t = Waktu (s)
  • n = Jumlah perputaran

Rumus Menghitung Amplitudo

Nah, setelah mengetahui simbol-simbol yang berkaitan, selanjutnya adalah memahami beberapa rumus yang berkaitan dengan amplitudo. Berikut beberapa rumus amplitudo yang harus kamu pahami:

  • Rumus amplitudo simpangan periode getaran, rumusnya adalah T = t/n
  • Rumus frekuensi getaran amplitudo, rumusnya adalah F = n/t
  • Rumus hubungan antara frekuensi dan periode, rumusnya adalah T = 1/f atau f = 1/T

Untuk lebih memahami amplitudo, sebaiknya kamu mempelajari penerapan rumusnya ke dalam soal-soal. Berikut ini adalah beberapa contoh soal amplitudo yang bisa kamu pelajari.

Contoh Soal 1

Diketahui sebuah gitar memiliki senar yang bergetar sebanyak 120 kali dalam 1 menit. Berapa periode getar dari senar gitar tersebut?

Diketahui:
n= 120
t = 1 menit = 60 sekon

Ditanya: T?

Jawab:
T = t/n
T = 60/120
T = ½ = 0,5

Jadi, periode getar dari senar tersebut adalah 0,5 detik.

Contoh Soal 2

Suatu getaran yang dilakukan suatu benda adalah 80 kali dalam 1 menit. Kemudian, berapakah frekuensi getar dari benda itu?

Diketahui:
n = 80
t = 1 menit = 60 sekon

Ditanya: F?

Jawab:
F = n/t
F = 80/60
F = 1,33 Hz

Jadi, kita dapat mengetahui bahwa frekuensi yang dihasilkan dari 80 kali getaran selama 1 menit dari benda tersebut adalah 1,33 Hz.

Kesimpulannya, amplitudo adalah simpangan yang paling jauh dari titik keseimbangan pada getaran.

Demikianlah pembahasan mengenai amplitudo, mulai dari pengertian, jenis, metode kuantifikasi, rumus, hingga contoh soal perhitungannya.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk para pembaca dalam menambah pengetahuan.




(khq/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads