Tiga sektor usaha formal seperti pariwisata, jasa dan perdagangan menjadi yang menyerap tenaga kerja paling tinggi di Kabupaten Badung, pasca perhelatan G20. Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Badung I Putu Eka Merthawan menyebut serapan tenaga kerja di sektor ini serapannya mencapai 60 persen.
Namun tenaga kerja ini harus memiliki kualifikasi berbasis Information Technology (IT). Diterangkannya, berkaca dari perhelatan G20 (Group Of Twenty), sektor jasa hotel, restoran, akomodasi mendapat berkah di event internasional tersebut.
Karena itu di 2023, diprediksi sektor usaha di bidang tersebut bakal terus dicari karena hotel-hotel di Badung mengaku kekurangan tenaga kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Gaungnya luar bisa (red, G20) kami dari Dinas Tenaga Kerja merasa senang banyak hotel buka tetapi kurang tenaga kerja yang berkualitas yang memiliki kompetensi, semua kan sekarang serba digital memang dibutuhkan yang berkualitas bagus," terang Putu Eka Merthawan, Minggu (11/12/2022).
Dilihat dari sisi kebutuhan tenaga kerja, hampir dipastikan sektor tenaga kerja di bidang pariwisata, jasa hotel dan perdagangan memiliki sejumlah kriteria khusus. Yakni menguasai bidang IT.
"Mereka membutuhkan tenaga kerja yang muda yang memiliki keahlian khusus, dan juga menguasai IT, semua sektor pariwisata jasa perdagangan itu yang paling dominan untuk rekrut tenaga kerja potensial saat ini," tandas mantan Kadis DLHK Badung ini.
Karena itu, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja berkualitas, pihaknya terus melakukan perbaikan dengan mengoptimalkan lembaga pelatihan kerja (LPK) yang ada di Badung. Badung sendiri kata dia saat ini memiliki 44 LPK.
Karena banyak dibutuhkan tenaga kerja yang memiliki kompetensi, Disnaker Badung kini tengah mengajukan 4000 sertifikat kompetensi ke BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi) di Jakarta.
"Kami berkolaborasi dengan BNSP jadi kami mohon pada BNSP untuk diberikan sertifikasi gratis 4000 di tahun 2023 itu nanti akan disebarkan oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang ada, bukan kami LSP nanti yang akan memberikan ke LPK dan SMK kami yang memandu. Mereka hanya sedikit keluar biaya dan siap kerja," pungkasnya.
(nor/nor)