Mengenal Fungsi Leukosit, Jenis, dan Jumlahnya di dalam Tubuh

Mengenal Fungsi Leukosit, Jenis, dan Jumlahnya di dalam Tubuh

ilham fikriansyah - detikBali
Rabu, 30 Nov 2022 14:26 WIB
Ilustrasi leukosit di dalam tubuh.
Foto: Blausen.com/Wikimedia Commons
-

Di dalam tubuh manusia tidak hanya menyimpan sel darah merah saja, namun juga terdapat sel darah putih. Keduanya memiliki peran penting untuk tubuh manusia, maka dari itu detikers harus menjaga kesehatan sebaik mungkin agar jumlah sel darah tetap seimbang.

Namun, dalam artikel ini detikBali akan fokus membahas tentang leukosit atau disebut juga sel darah putih. Meski jumlah leukosit tidak sebanyak sel darah merah, namun tetap memiliki fungsi yang penting dalam menjaga tubuh manusia.

Lantas, apa sih fungsi leukosit? Lalu ada berapa jumlah leukosit di dalam tubuh? Simak penjelasannya secara lengkap dalam artikel ini yuk.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Leukosit

Dijelaskan dalam buku Si Teman: Biologi SMP VIII oleh Tim Matrix Media Literata, leukosit atau sel darah putih adalah sistem pertahanan tubuh manusia yang berperan melindungi diri dari infeksi dan penyakit. Jadi, saat tubuh terserang suatu penyakit maka jumlah leukosit akan meningkat sebagai respons terhadap penyakit tersebut.

Pada umumnya, ukuran leukosit lebih besar daripada eritrosit atau yang disebut juga sebagai sel darah merah. Lalu, leukosit memiliki inti yang bulat atau cekung, bila dilihat di bawah mikroskop maka tidak memiliki bentuk yang tetap.

ADVERTISEMENT

Sel-sel leukosit di dalam tubuh dibentuk dalam sumsum tulang, limpa, kelenjar limpa (kelenjar getah bening), dan jaringan limfe (limfosit). Selain itu, leukosit terdiri dari dua golongan utama yakni agranular dan granular.

Leukosit agranular mempunyai sitoplasma yang tampak homogen dan intinya berbentuk bulat atau berbentuk ginjal. Sementara itu, leukosit granular mengandung granula spesifik (yang dalam keadaan hidup berupa tetesan setengah cair) dalam sitoplasmanya, lalu memiliki inti yang memperlihatkan banyak variasi dalam bentuknya.

Fungsi Leukosit

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, leukosit merupakan sel-sel dalam darah yang berfungsi membantu tubuh dalam melawan virus dan penyakit. Uniknya, dalam sirkulasi darah manusia leukosit tampak sebagai sel yang tidak bergerak, namun bila terdapat zat asing yang masuk leukosit langsung bergerak dan bekerja untuk melindungi tubuh dari zat tersebut.

Karena leukosit berfungsi untuk membunuh virus dan kuman, maka leukosit memiliki sifat fagosit, yaitu bisa memakan zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Selain fagosit, leukosit juga memiliki kemampuan diapedesis, yakni kemampuan untuk menembus dinding pembuluh darah kapiler dan masuk ke dalam sel atau jaringan tubuh.

Jadi, leukosit tak hanya ada di dalam pembuluh darah manusia saja detikers. Apabila ada virus dan kuman yang masuk ke dalam tubuh, maka leukosit bisa menembus dinding kapiler dan bekerja menuju jaringan yang membutuhkan bantuannya.

Jenis Leukosit

Leukosit sendiri terbagi menjadi lima jenis, yakni neutrofil, basofil, dan eosinofil yang masuk ke dalam kelompok granulosit. Sementara itu, di dalam kelompok non granulosit terdapat monosit dan limfosit.

Dijelaskan dalam buku Si Teman: Biologi SMP VIII oleh Tim Matrix Media Literata, berikut penjelasan lebih lengkap dari masing-masing jenis leukosit:

1. Neutrofil

Fungsi utama dari neutrofil adalah sebagai pertahanan dari mikroorganisme, salah satunya bakteri. Kadar neutrofil sekitar 60-70% dari leukosit yang bersirkulasi di dalam darah.

Dalam sitoplasmanya, neutrofil mengandung glikogen. Selain itu, sel ini juga dapat bertahan di kondisi kurang oksigen, yakni memiliki umur sekitar 1-4 hari.

2. Basofil

Basofil memiliki fungsi sebagai penyembuhan dalam peradangan. Kadar basofil di dalam darah hanya sekitar 1% dari jumlah leukosit.

3. Eosionfil

Fungsi utama dari eusinofil adalah untuk mematikan parasit berupa cacing dan juga alergi bila ada. Jumlah kadar eosinofil berkisar antara 2-4% dari jumlah keseluruhan leukosit.

4. Monosit

Monosit adalah leukosit yang memiliki inti lonjong, fungsinya adalah untuk pertahanan tubuh dari protozoa, virus, dan memakan sel-sel yang sudah tua. Kadar monosit berkisar antara 3-8% dari jumlah leukosit.

5. Limfosit

Limfosit memiliki peran penting untuk menjaga kekebalan tubuh atau imunitas, zat asing, sel kanker, dan virus. Uniknya, di antara seluruh jenis sel darah putih yang tidak bisa bergerak hanyalah limfosit.

Sebagai informasi, kadar limfosit berkisar antara 20-30% dari jumlah leukosit. Umur limfosit juga bervariasi, ada yang berumur hanya beberapa hari dan juga ada yang sampai bertahun-tahun.

Jumlah Leukosit dalam Tubuh

Dilansir situs Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah leukosit di dalam tubuh manusia lebih sedikit daripada eritoris. Yang menarik, jumlah leukosit juga bisa tergantung dari umur, jenis kelamin, dan juga kondisi tubuh.

Pada umumnya, jumlah leukosit orang dewasa yang sehat kurang lebih sebanyak 6.000 hingga 10.000 per mikroliter darah. Untuk lebih lengkapnya, simak jumlah leukosit di dalam tubuh berdasarkan kelompok usia berikut ini:

  • Bayi yang baru lahir: 9.400 - 34.000 per mikroliter
  • Balita (3-5 tahun): 4.000 - 12.000 per mikroliter
  • Remaja (12-15 tahun): 3.500 - 9.000 per mikroliter
  • Dewasa (15 tahun ke atas): 6.000 - 10.000 per mikroliter

Tapi perlu diingat, bila jumlah leukosit dalam tubuh terlalu tinggi hal ini bisa menjadi pertanda kalau ada sesuatu yang tidak normal, kondisi ini disebut sebagai leukositosis. Biasanya, jumlah leukosit bisa meningkat karena tubuh seseorang tengah sakit, lalu juga bisa menandakan tubuh sedang stres.

Tak hanya itu, jumlah leukosit yang terlalu rendah juga sama bahayanya detikers, kondisi ini disebut sebagai leukopenia. Seseorang bisa mengalami leukopenia karena beberapa hal, seperti infeksi, gangguan autoimun, malnutrisi, kanker, hingga gangguan darah atau sumsum tulang.

Nah, itu dia detikers penjelasan mengenai leukosit beserta fungsi, jenis, dan jumlahnya di dalam tubuh. Maka dari itu, mulai sekarang kamu harus menjaga kesehatan dengan konsumsi protein yang cukup, berhenti merokok, tidur yang cukup, serta olahraga teratur demi menjaga leukosit.




(ilf/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads