.webp)
Rumah Sakit Nyitdah atau yang sekarang diberi nama Rumah Sakit Singasana kini memiliki satu unit generator oksigen. Alat ini bisa memproduksi oksigen dari udara bebas yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pasien.
Oksigen generator ini bantuan dari Kamar Dagang Indonesia (Kadin). Nilainya diperkirakan Rp 1,3 miliar dan memiliki kapasitas produksi oksigen mencapai 70 tabung besar dalam sehari.
"Kapasitasnya bisa 70 tabung yang besar sehari," ujar Direktur RS Nyitdah, dr Dodi Setiawan, Selasa (29/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapasitas produksi itu setara dengan 420 meter kubik dalam sehari sehingga bisa mencukupi kebutuhan oksigen bagi pasien yang dalam perawatan medis memerlukan oksigen. "Tapi kami harus tetap menjamin kualitas oksigen yang dihasilkan," imbuhnya.
Karena itu, sambungnya, tahun depan pihaknya akan menambah fungsi mesin itu dengan alat khusus untuk mengukur kualitas oksigen yang dihasilkan sehingga aman digunakan bagi pasien.
"Ke depan kami perlu melengkapinya dengan alat pengukur kualitas oksigen. Mungkin tahun depan. Alat (pengukur kualitas oksigen) itu sekitar Rp 20 jutaan," kata dr. Dodi.
Menurutnya, mesin generator yang diterima dari Kadin sejatinya telah dilengkapi alat pengukur kualitas oksigen. Hanya saja, pihaknya memandang perlu untuk melakukan pemeriksaan dua kali.
"Untuk sementara (generator) belum kami manfaatkan. Kami perlu cek dua kali dengan alat khusus. Agar (kualitas oksigen) yang diberikan ke pasien lebih meyakinkan (kualitasnya)," pungkasnya.
Ia menambahkan, sejauh ini baru ada dua rumah sakit yang memiliki generator oksigen. Kedua mesin bantuan Kadin itu salah satunya ada di RS Wangaya Denpasar, dan satu unit lagi ada di RS Nyitdah.
"Awalnya kami dihubungi Kadin. Apa Rumah Sakit Nyitdah mau menerima bantuan oksigen generator? Ya kami apresiasi dan menindaklanjutinya dengan membuat proposal sesuai arahan Kepala Dinas Kesehatan. Karena oksigen generator itu sangat bermanfaat untuk rumah sakit," pungkasnya.
(irb/hsa)
