7 Faktor Penghambat Perubahan Sosial Beserta Dampaknya

7 Faktor Penghambat Perubahan Sosial Beserta Dampaknya

Adelaide Wreta - detikBali
Sabtu, 19 Nov 2022 09:05 WIB
Ilustrasi perubahan sosial.
Foto: Duncan Shaffer/Unsplash
-

Tanpa kita sadari, perubahan sosial telah terjadi dalam kehidupan. Bahkan, perubahan sosial dianggap sebagai fenomena yang selalu ada dan tak bisa dihindari. Perubahan sosial dapat dilihat sebagai dinamika yang bermanfaat secara positif bagi kelangsungan hidup manusia.

Namun, ketika perubahan sosial terhambat, akan ada hal-hal dalam kehidupan yang mungkin terpengaruh secara negatif. Apa saja tujuh faktor penghambat perubahan sosial dan dampak yang diberikannya? Simak artikel berikut ini!

Pengertian Perubahan Sosial

Mengutip situs repository.uksw.edu, perubahan sosial menjadi fenomena kehidupan sosial yang tak terhindarkan oleh setiap individu atau kelompok masyarakat. Perubahan sosial adalah perubahan bentuk yang mencakup keseluruhan aspek kehidupan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Goa dalam jurnal Perubahan Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat menyatakan, perubahan sosial adalah suatu proses perubahan struktur atau tatanan yang diterapkan dalam masyarakat. Perubahan ini terjadi untuk membentuk pola pikir, sikap, dan kehidupan sosial yang inovatif dan lebih bermartabat.

Proses perubahan sosial dapat terjadi sepanjang kehidupan manusia, baik dalam lingkup lokal maupun global. Hal ini dikarenakan masyarakat merupakan suatu hal yang dinamis dan heterogen sehingga berbagai unsur dalam kehidupan dapat berubah untuk mempertahankan keseimbangan masyarakat.

ADVERTISEMENT

Faktor Penghambat Perubahan Sosial

Proses perubahan sosial tidak dapat selalu berjalan mulus. Ada sejumlah hambatan yang muncul karena berbagai faktor dalam proses perubahannya. Berikut ini faktor penghambat perubahan sosial:

  1. Hubungan yang renggang dalam kehidupan masyarakatnya.
  2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terhambat.
  3. Sikap masyarakat yang masih tradisional.
  4. Rasa takut akan terjadinya disintegrasi (meninggalkan tradisi).
  5. Prasangka terhadap budaya lain.
  6. Keyakinan yang tertanam kuat dalam setiap individu masyarakatnya.
  7. Adanya perbedaan ideologi.

Dampak Terhambatnya Perubahan Sosial

Ketika perubahan sosial terhambat, akan ada hal-hal dalam kehidupan masyarakat yang ikut terpengaruh secara negatif, entah kemunduran yang ditandai dengan maraknya tindak kriminalitas, konflik sosial, deviasi sosial, hingga berbagai masalah sosial lainnya. Pada akhirnya, perubahan sosial yang terhambat ini menjadi titik jenuh dalam kehidupan bermasyarakat.

Berikut adalah dampak-dampaknya menurut modul Sosiologi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan:

1. Adanya Disorientasi Nilai dan Norma

Semakin tinggi kebutuhan masyarakat akan kebebasan atau independensi dari otoritas tradisional yang berlaku, semakin tinggi juga kemungkinan norma dan nilai terabaikan. Hal ini perlu diatasi agar pelencengan nilai dan norma tidak berlanjut pada aksi-aksi yang lebih membahayakan.

2. Perubahan Tingkah Laku

Dampak selanjutnya adalah perubahan tingkah laku. Perubahan ini menjuru pada perilaku menyimpang dari individu atau kelompok tertentu. Suatu perilaku dianggap menyimpang jika tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.

3. Budaya Konsumtif yang Semakin Besar

Terhambatnya perubahan sosial juga berdampak terhadap budaya konsumtif suatu individu. Semakin lama, konsumsi barang dilakukan sebagai simbol status.

4. Berkembangnya Sifat Individualisme

Dampak selanjutnya dari terhambatnya perubahan sosial adalah berkembanganya sifat individualisme. Masyarakat mulai mementingkan kepentingan pribadi tanpa memperhatikan kepentingan hukum. Akhirnya, hubungan antar manusia menjadi sekunder atau terbatas pada bidang kehidupan tertentu saja.

5. Munculnya Konflik Sosial Vertikal dan Horizontal

Terhambatnya perubahan sosial dapat menyebabkan konflik dan kekerasan vertikal dan horizontal. Konflik vertikal berarti konflik yang terjadi di antara masyarakat dalam satu struktur dengan tingkatan dan hierarki tertentu, sedangkan konflik horizontal adalah konflik antara individu dan kelompok dengan kedudukan sama.

6. Lembaga-lembaga Sosial yang Ada Tidak Dapat Berfungsi Maksimal

Umumnya, konflik yang timbul antara kelompok pendukung dan penentang perubahan sosial membuat lembaga sosial sulit berfungsi secara maksimal. Oleh karena itu, konflik antar kelompok perlu dijaga.

7. Meningkatnya Pengangguran

Perubahan sosial yang terhambat juga menyebabkan angka pengangguran meningkat. Hal ini dapat terjadi ketika masyarakat tidak siap menyesuaikan diri dengan pola industrialisasi yang seharusnya menciptakan peluang usaha dan kesempatan kerja yang lebih besar. Alhasil, jumlah pengangguran pun semakin banyak.

8. Adanya Kesenjangan Sosial

Kesenjangan sosial dapat terjadi ketika sejumlah masyarakat tidak mau atau mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada. Alhasil, kualitas hidup menurun dan semakin terbelakang. Sebaliknya, mereka yang mau dan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan akan meraih peningkatan kualitas hidup. Dari sini, kesenjangan sosial pun akhirnya terbentuk.

9. Terjadinya Berbagai Bentuk Kerusakan Lingkungan dan Bencana Alam

Selanjutnya, perubahan sosial yang terhambat juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan bencana alam. Pemanasan global sendiri cenderung terjadi karena pola kehidupan masyarakat yang mengalami industrialisasi dan pola konsumtif yang tinggi.

Itulah tujuh faktor penghambat perubahan sosial beserta dampak yang dihasilkannya. Perubahan sosial sendiri merupakan fenomena yang tak terhindarkan dalam kehidupan manusia. Oleh karena itu, bila seseorang melakukan penolakan terhadap perubahan fenomena, akan ada sejumlah hal yang terdampak secara negatif. Semoga artikel ini membantu Anda mengetahui pentingnya perubahan sosial, ya!




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads