.webp)
Kita semua pasti akrab dengan proposal. Setumpuk berkas yang memuat rincian rencana sebuah acara. Proposal sudah lekat dengan keseharian kita mulai sejak pengurusan kegiatan di bangku sekolah hingga kuliah.
Di dunia kerja, proposal juga masih sering dijumpai. Baik untuk pengajuan kerja sama, membuat acara, maupun ajuan izin suatu proyek. Agar lebih jelasnya, simak berikut penjelasan lengkap seputar proposal.
Pengertian Proposal
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja formal. proposal juga menjelaskan tujuan suatu acara pada pembaca.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biasanya proposal sudah memiliki dasar atau susunan khusus dalam pembuatannya. Dalam dunia ilmiah, ada proposal penelitian yakni suatu usulan penelitian yang akan dilakukan oleh seorang peneliti.
Ada juga proposal umum yang berisi rancangan kegiatan, yang diajukan saat akan membuat acara. Walaupun penyusunannya lebih "bebas", penulisan proposal umum tetap harus mengindahkan sistematika tertentu agar mudah dimengerti.
Tujuan dan Fungsi Proposal
Tujuan proposal adalah memperoleh persetujuan dari suatu pihak mengenai rencana yang akan dilakukan. Proposal juga diperlukan sebagai pengajuan permohonan dana atau kerja sama (sponsorship) melalui dengan beberapa pihak.
Inilah mengapa sebuah proposal harus disusun dengan rapi dan memiliki sistematikanya sendiri, agar bisa dipahami dan mudah dalam perolehan izin hingga sokongan dana. Sementara fungsi proposal sebagai berikut:
a. Proposal penelitian berfungsi sebagai dasar untuk melakukan penelitian yang berhubungan dengan sosial, agama, budaya, ekonomi dan bidang lainnya.
b. Proposal bisnis berfungsi sebagai gambaran dan proyeksi mendirikan berbagai jenis usaha. Hal ini agar bisa dinilai apakah usaha tersebut layak, mampu berkembang, atau justru sebaliknya.
Fungsi proposal lainnya adalah memberikan informasi detail kegiatan saat pengajuan izin dan permohonan dana. Di dunia bisnis, proposal berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tender.
Sistematika Proposal
Dalam buku E Modul Bahasa Indonesia terbitan Kemdikbud dijelaskan bahwa ada beberapa sistematika proposal yang harus dipatuhi. Komponen atau unsur-unsur dalam proposal adalah:
Nama Kegiatan (Judul)
Nama kegiatan yang akan dilaksanakan tercermin dalam judul proposal.
Latar Belakang
Latar belakang proposal berisi alasan perlunya diadakan kegiatan tertentu.
Tujuan Kegiatan
Penyusunan proposal harus merumuskan tujuan kegiatan yang membawa manfaat bagi masyarakat bahkan pemerintahan. Jika mengenai kegiatan yang bersifat hiburan, perlu pendekatan atau agenda acara yang memiliki tujuan yang jelas dan berfaedah.
Perlu dipastikan juga bahwa target yang akan dicapai dan nilai tambah yang diperoleh dapat dirasakan oleh pembaca proposal. Maka, tujuan harus dijabarkan supaya tampak manfaatnya.
Tema
Tema acara atau konsep acara juga perlu dijelaskan. Pastikan tema memuat hal yang mendasari kegiatan tersebut.
Peserta Kegiatan
Jelaskan segmentasi peserta kegiatan. Rancang siapa yang akan dilibatkan dalam kegiatan tersebut.
Tempat dan Waktu Kegiatan
Tentu saja dalam proposal harus dituliskan secara jelas kapan dan dimana kegiatan akan dilaksanakan.
Kepanitiaan
Penyelenggara atau susunan panitia harus dicantumkan dalam proposal dan ditulis secara rinci. Hal ini agar bisa diketahui siapa saja yang bertanggungjawab dalam kegiatan.
Rencana Anggaran Kegiatan
Susun anggaran biaya yang logis dan realistis, serta memperhatikan keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.
Penutup
Setiap penulisan proposal tentu harus memiliki penutup sebagai akhir dari suatu kepenulisan. Biasanya berisi ucapan terima kasih dan harapan dari pihak penyelenggara kegiatan.
Nah detikers, itulah tadi penjelasan lengkap mengenai proposal. Sekarang kamu sudah paham kan soal penyusunannya? Semoga bermanfaat, ya!
(aau/row)
