Akibat Utama Erosi Tanah Adalah? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Akibat Utama Erosi Tanah Adalah? Ini Penjelasan Lengkapnya!

Delweys Octoria - detikBali
Kamis, 17 Nov 2022 05:15 WIB
Ilustrasi erosi tanah.
Foto: Dave Hoefler/Unsplash
-

Erosi adalah proses penguraian dan pengangkutan partikel tanah oleh tenaga geomorfologi, seperti air dan angin. Biasanya, erosi sering terjadi di lereng gunung atau di lahan yang miring.

Seperti yang kita tahu, erosi membawa banyak dampak buruk bagi kehidupan manusia. Dampak tersebut bisa dirasakan dalam jangka pendek maupun panjang. Ada banyak faktor yang menyebabkan erosi, mulai dari perubahan alam sampai karena ulah manusia.

Salah satu akibat utama erosi tanah adalah rusaknya hutan yang nantinya akan berujung pada permasalahan lainnya.

Apa saja faktor penyebab erosi? Bagaimana dampak dan cara mencegahnya? Yuk, kita baca artikel untuk untuk temukan jawabannya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penyebab Terjadinya Erosi

Menurut Arsyad (2000) dalam eprints.ums.ac.id, terdapat lima penyebab utama terjadinya erosi. Tidak hanya disebabkan oleh faktor alam, erosi juga bisa disebabkan oleh manusia. Penyebab erosi di antaranya:

1. Iklim

Perubahan iklim sangat identik dengan perubahan curah hujan yang tak menentu. Curah hujan yang terjadi akibat perubahan iklim dapat meningkatkan resiko erosi lahan, terutama karena intensitas hujannya. Intensitas hujan adalah durasi atau kedalaman air hujan yang dihitung persatuan waktu.

ADVERTISEMENT

Intensitas hujan tergantung dari durasi dan besarnya hujan. Semakin lama hujan turun, maka intensitasnya cenderung tinggi. Curah hujan yang lebat tidak selalu menyebabkan erosi jika intensitasnya rendah. Namun, jika jumlah dan intensitas hujan sama-sama tinggi, resiko erosi tanah cenderung tinggi.

2. Tanah

Erosi akibat tanah dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu tekstur tanah, daya serap tanah, serta bahan organik dalam tanah. Ada tiga unsur dalam tanah, yaitu pasir, debu dan liat.

Tanah dengan partikel debu dan pasir halus yang lebih banyak memiliki daya serap yang rendah. Saat terkena air hujan, tanah jenis ini akan mudah rusak dan resiko erosinya tinggi. Sedangkan, tanah yang didominasi liat memiliki bahan organik dan daya serap yang lebih tinggi, sehingga resiko erosi lebih kecil.

3. Topografi

Topografi adalah keadaan permukaan bumi pada suatu kawasan. Keadaan topografi sangat berpengaruh terhadap erosi. Resiko erosi akan meningkat jika lereng semakin miring. Pada lahan miring, air hujan lebih mudah membawa sedimen ke bawah. Apalagi jika tanah tersebut tidak memiliki tumbuhan penampung air.

Sebaliknya, jika topografinya semakin landai maka resiko erosi akan semakin kecil, karena aliran air yang jatuh ke tanah tidak terlalu kencang.

4. Vegetasi

Vegetasi atau tumbuhan juga berpengaruh terhadap erosi. Jenis vegetasi di setiap wilayah berbeda-beda, tergantung dari keadaan topografi dan jenis tanahnya. Vegetasi yang jumlahnya banyak mampu membendung dan menangkap air hujan, jadi air hujan tidak langsung menghantam permukaan tanah.

Cara pembendungan air hujan oleh vegetasi ada dua, yaitu dengan menghambat aliran air hujan sehingga tidak jatuh langsung ke tanah, atau dengan cara penguapan air hujan lewat daun dan dahan.

5. Manusia

Selain terjadi karena alam, erosi juga bisa terjadi akibat ulah manusia. Contoh kegiatan manusia yang menyebabkan erosi adalah pembabatan hutan, mengubah lahan pertanian menjadi pemukiman, pemakaian pupuk yang mempengaruhi struktur tanah dan terasering.

Dampak Terjadinya Erosi

Erosi tidak hanya memberikan dampak buruk terhadap lokasi kejadian, namun juga wilayah di sekitarnya. Dikutip dari buku berjudul "Erosi" yang ditulis oleh Irwan Sukri Banuwa, akibat utama erosi tanah adalah:

1. Mengurangi Kesuburan Tanah

Erosi akan mengakibatkan tanah kehilangan unsur hara dan bahan organik yang baik untuk pertumbuhan tanaman. Hal ini juga dapat menurunkan produktivitas tanah sehingga tidak bisa digunakan untuk berproduksi lagi.

2. Sedimentasi

Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil erosi di suatu wilayah. Butiran tanah yang terbawa saat erosi akan mengendap dan bisa menyebabkan pendangkalan sungai.

3. Kerusakan Bangunan

Erosi juga berdampak pada kerusakan bangunan, seperti pemukiman warga, lahan pertanian serta menutup akses jalan. Selain itu, erosi juga menyebabkan pendangkalan pada waduk sehingga volume airnya akan berkurang.

4. Meningkatnya Resiko Banjir

Selain disebabkan oleh curah hujan, banjir juga dapat diperburuk oleh erosi. Erosi menurunkan kemampuan tanah dalam menyerap air. Selain itu, aliran air membawa tanah sehingga menumpuk dan menyumbat aliran sungai.

5. Kerusakan Ekosistem

Erosi juga bisa menyebabkan kerusakan tumbuhan (vegetasi). Tumbuhan-tumbuhan tersebut merupakan habitat hewan yang tempat tinggalnya juga ikut rusak. Selain itu, ekosistem perairan juga bisa rusak, seperti tempat bertelur ikan dan kerusakan biota laut.

6. Pengeluaran Dana yang Besar

Bangunan dan lahan pertanian yang rusak merupakan tempat tinggal dan lahan mata pencaharian warga. Maka dari itu, kerusakan akibat erosi harus segera diperbaiki dan membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Solusi Mencegah Terjadinya Erosi

Sebagai manusia, sudah seharusnya kita ikut serta menjaga alam. Beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah erosi antara lain:

1. Membuat Terasering

Terasering atau sengkedan adalah salah satu cara untuk mencegah erosi. Metode ini dibuat dengan membangun teras-teras pada lahan yang miring dan rawan longsor. Dengan menerapkan sistem terasering, tanah akan semakin stabil yang nantinya akan berpengaruh pada pertumbuhan vegetasi.

2. Reboisasi

Reboisasi atau penghijauan kembali yang biasanya dilakukan di hutan gundul. Fungsi reboisasi adalah untuk mengembalikan fungsi lahan dan mengurangi pencemaran udara.

3. Countor Farming

Mungkin masih banyak orang yang kurang familiar dengan countor farming. Metode ini dilakukan dengan cara penanaman pohon sesuai dengan kontur tanah sehingga akarnya semakin kuat dan tidak mudah terbawa air hujan.

4. Konservasi Tanah

Konservasi tanah adalah cara untuk mencegah erosi dengan menutup lahan dengan tanaman. Ada tiga jenis metode konservasi tanah, yaitu:

  • Metode vegetatif, memanfaatkan tanaman atau sisa tanaman untuk melindungi permukaan tanah.
  • Metode kimia, menggunakan bahan kimia organik maupun anorganik. Metode ini sangat jarang digunakan karena memerlukan biaya yang tinggi dan tidak cocok diterapkan pada semua lahan.
  • Metode mekanik, memanfaatkan bangunan untuk menahan dan mengurangi aliran air di permukaan tanah.

Nah, sekarang dektikers sudah tahu akibat utama erosi tanah, bukan? Walaupun erosi lebih banyak disebabkan oleh kondisi alam, kita sebagai manusia juga harus ikut menjaga lingkungan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!




(des/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads