Saat detikers terjun ke dalam organisasi atau sistem pemerintahan, pasti kalian pernah mendengar kata sentralisasi. Istilah yang satu ini cukup sering diucapkan oleh beberapa pihak, namun sayangnya tidak semua masyarakat tahu apa itu sentralisasi.
Lantas, apa sih sebenarnya sentralisasi itu? Lalu apa kelebihan dari adanya sentralisasi dalam suatu organisasi atau pemerintahan? Simak penjelasannya secara lengkap dalam artikel ini yuk detikers.
Pengertian Sentralisasi
Dijelaskan dalam e-Jurnal berjudul Dinamika Sentralisasi dan Desentralisasi di Indonesia oleh Rira Nuradhawati, sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Kata sentralisasi sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu "centre" yang artinya adalah pusat atau tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu segala keputusan, tanggung jawab, dan wewenang dalam sebuah organisasi atau pemerintah dikendalikan seluruhnya oleh pemimpin. Di Indonesia, sentralisasi banyak digunakan dalam pemerintahan lama sebelum adanya otonomi daerah.
Hadirnya sentralisasi di dalam organisasi atau pemerintahan membuat sejumlah orang yang memiliki jabatan tertinggi di dalamnya memiliki wewenang besar. Mereka juga bisa mengeluarkan keputusan dan kebijakan sesuai undang-undang yang disepakati bersama.
Kelebihan Sentralisasi
Dalam penerapannya, ada sejumlah kelebihan yang didapat jika menggunakan sistem sentralisasi. Dijelaskan dalam e-Jurnal berjudul Dinamika Sentralisasi dan Desentralisasi di Indonesia oleh Rira Nuradhawati, berikut kelebihan sentralisasi:
- Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien sebab seluruh aktivitas organisasi terpusat, sehingga pengambilan keputusan jauh lebih mudah.
- Perencanaan dan pengembangan organisasi jadi lebih terintegrasi. Tidak perlu adanya jenjang koordinasi yang terlalu jauh antara unit pengambilan keputusan dan yang akan melaksanakan atau terpengaruh oleh pengambilan keputusan tersebut.
- Peningkatan resource sharing dan sinergi, jadi sumber daya dapat dikelola secara lebih efektif dan efisien karena dilakukan lebih terpusat dalam sistem pemerintah atau organisasi
- Pengurangan redundancies aset dan fasilitas lain. Dalam hal ini, satu aset dapat digunakan secara bersama-sama tanpa harus menyediakan aset yang sama untuk pekerjaan atau divisi yang berbeda-beda.
- Penerapan sentralisasi membuat koordinasi antar anggota jadi lebih mudah karena terdapat unity of command.
- Adanya pemusatan expertise, di mana keahlian anggota dalam sistem organisasi atau pemerintahan bisa dimanfaatkan secara maksimal karena pimpinan dapat memberi wewenang.
Kelemahan Sentralisasi
Meski terdapat sejumlah kelebihan, sayangnya penerapan sentralisasi juga memiliki kelemahan di dalamnya. Seperti yang dijelaskan dalam e-Jurnal berjudul Dinamika Sentralisasi dan Desentralisasi di Indonesia oleh Rira Nuradhawati, berikut kekurangan sentralisasi:
- Terjadinya penurunan dalam hal pengambilan keputusan dan kualitas keputusan, sebab penerapan sentralisasi kerap kali tidak mempertimbangkan sejumlah faktor yang berisiko dapat mempengaruhi pengambilan keputusan tersebut.
- Terjadinya demotivasi dan disinsentif bagi pengembangan unit organisasi, sehingga anggota organisasi sulit mengembangkan potensi dirinya sebab tidak ada wadah yang disediakan, selain itu akan sulit bagi anggota untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi karena sudah didominasi oleh para pimpinan.
- Sentralisasi dapat menurunkan respon suatu organisasi maupun pemerintahan dalam merespons perubahan lingkungan, hal ini disebabkan karena organisasi sangat bergantung pada daya respon sekelompok orang saja.
- Pengelolaan organisasi akan semakin rumit karena banyaknya masalah pada level unit organisasi yang ada di bawah, sehingga dapat menimbulkan kompleksitas pengelolaan organisasi.
- Masih banyak sejumlah pimpinan organisasi maupun pemerintahan yang mengambil keputusan berdasarkan perspektif secara keseluruhan, namun jarang sekali untuk mempertimbangkan implementasinya seperti apa, sehingga menimbulkan perspektif yang luas tapi kurang mendalam.
Contoh Sentralisasi
Setelah memahami tentang pengertian, kelebihan, dan kekurangannya, mari kita simak contoh dari sentralisasi. Contoh ini diharapkan dapat membantu detikers memahami sentralisasi dalam sistem organisasi maupun pemerintahan.
Sebagai contoh, Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta telah menerapkan aturan tentang pungutan atau pajak retribusi daerah sesuai yang ditetapkan dalam undang-undang. Bagi masyarakat yang telat atau tidak membayar pajak, maka dapat dikenakan denda sesuai aturan yang berlaku.
Contoh lainnya, dalam lembaga keamanan negara yaitu TNI (Tentara Nasional Indonesia) melaksanakan tugasnya untuk memberikan perlindungan terhadap seluruh wilayah Tanah Air lewat tiga titik, mulai dari darat (TNI AD), laut (TNI AL), dan udara (TNI AU).
Contoh terakhir dari sentralisasi adalah didirikannya Bank Indonesia (BI). Selain mengawasi keuangan dan perbankan di Tanah Air, fungsi BI juga untuk mengatur seluruh kebijakan moneter dan fiskal di Indonesia.
Perbedaan Sentralisasi dan Desentralisasi
Mungkin sebagian dari detikers masih ada yang bingung, apa sih perbedaan antara sentralisasi dan desentralisasi? Sebab keduanya saling berkaitan satu sama lain. Biar nggak salah, simak penjelasan desentralisasi berikut ini.
Berdasarkan Pasal 1 Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004, desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah otonom untuk mengatur dan mengurus segala urusan pemerintahan dalam sistem NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).
Dari pasal tersebut detikers dapat mengetahui perbedaan antara sentralisasi dan desentralisasi. Secara mudahnya, sentralisasi bermakna melimpahkan segala kekuasan kepada pemerintah pusat, sementara desentralisasi bermakna melimpahkan kekuasaan kepada pemerintah daerah, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota.
Dijelaskan dalam buku Kewarganegaraan oleh Emy Yunita Rahma Pratiwi, contoh paling mudah dalam melihat perbedaan sentralisasi dan desentralisasi adalah dalam hal kewenangannya. Sebagai contoh, dalam hal sentralisasi pemerintah pusat menangani kebijakan pemberian visa kepada warga negara asing, selain itu pemerintah pusat juga dapat mengangkat kepala daerah.
Lain halnya dengan desentralisasi, pemerintah daerah diberikan kewenangan untuk mengelola pendapatan daerah masing-masing. Selain itu, pemerintah daerah juga diberikan kewenangan untuk menetapkan pejabat daerah yang bertugas membantu kepala daerah di tingkat dinas.
Itu dia detikers penjelasan mengenai sentralisasi beserta pengertian, kelebihan, kekurangan, contoh, dan perbedaan antara sentralisasi dengan desentralisasi. Semoga artikel ini dapat membantu detikers dalam memahami apa itu sentralisasi lebih luas lagi. Selamat belajar!
(ilf/fds)