Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyebut tiga pasukan khusus akan dikerahkan untuk amankan hajatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Pasukan tersebut berasal dari tiga kesatuan berbeda, yakni TNI AD, TNI AU, dan TNI AL.
"Yang tadi disebut oleh Pak Menko, misalnya Bravo itu adalah pasukan khusus dari Angkatan Udara. Kalau Denjaka tadi di angkatan laut sedangkan Sat 81 Angkatan Darat," kata Andika saat menghadiri latihan puncak di Serangan, Denpasar, Bali, Rabu (9/11/2022) malam.
Menurut Andika, pasukan khusus yang bakal diturunkan pada KTT G20 mendatang tak hanya sekali melakukan latihan. Namun begitu, Andika ogah mengambil risiko dan memilih menggelar latihan puncak agar pasukan paham dengan tugas masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi memang menghadapi tugas yang sekarang perlu juga mereka untuk diingatkan lagi. Sehingga mereka dihadirkan di daerah tempat mereka akan beroperasi dengan suasana yang berbeda, kemudian situasi masyarakatnya juga berbeda, tantangan berbeda. Kita harap mereka bisa mulai mengenali," imbuhnya.
Mantan KSAD tersebut menugaskan para pasukan untuk langsung terjun ke lapangan agar mengenali tanggung jawab masing-masing. Mereka pun bakal melakukan survei secara detail di setiap venue yang akan digunakan saat KTT G20.
"Mulai besok mereka harus melakukan survei secara detail sehingga mereka menguasai setiap venue, sehingga apabila diperlukan maupun hotel-hotel, mereka sudah siap," imbuhnya.
Sebelumnya, Andika menyebut TNI sudah mempersiapkan alutsista demi pengamanan KTT G20. Termasuk kendaraan lapis baja dan kapal perang yang akan diparkir di Kempenski Hotel, Nusa Dua, Badung, Bali.
Adapun puncak KTT G20 Bali akan berlangsung pada 15-16 November 2022. Sebanyak 18 ribu pasukan TNI, Polri dan unsur lainnya disiapkan untuk melakukan pengamanan KTT G20.
"Jumlah pasukan total ada 18.030. Tetapi di situ ada unsur Polri, unsur institusi lain, sehingga untuk teknis sendiri 14.300," jelas Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, Senin (7/11/2022).
(iws/dpra)