Melakukan wawancara mungkin terkesan mudah. Anda tinggal memberikan pertanyaan dan menerima jawaban. Padahal, ada sejumlah hal yang perlu dipersiapkan agar suatu wawancara mencapai tujuannya dengan sempurna. Tanpa perancangan, proses wawancara mungkin sulit terarah dan tidak menghasilkan jawaban yang dibutuhkan.
Berikut akan dijelaskan langkah-langkah dalam melakukan wawancara beserta tipsnya!
Langkah dalam Melakukan Wawancara
Ada sejumlah langkah yang perlu diperhatikan oleh pewawancara dalam melakukan wawancara. Langkah-langkah ini dapat diterapkan untuk menghasilkan proses wawancara yang berjalan lancar dengan percakapan yang hidup. Berikut poin-poinnya menurut lms-paralel.esaunggul.ac.id:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
- Menentukan tema atau topik wawancara.
- Mempelajari masalah yang berkaitan dengan topik wawancara.
- Menyusun daftar atau garis besar pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber(5W+1H).
- Menentukan narasumber dan mengetahui identitasnya.
- Menghubungi dan membuat janji dengan narasumber.
- Mempersiapkan peralatan untuk wawancara, seperti alat tulis atau alat perekam.
- Melakukan wawancara dengan narasumber.
- Mencatat pokok-pokok wawancara.
- Menyusun laporan hasil wawancara.
Tips Berkomunikasi dalam Proses Wawancara
Bila sebelumnya membahas langkah yang diperlukan oleh pewawancara untuk melakukan wawancara, kali ini yang dibahas adalah tips berkomunikasi dalam proses wawancara. Tips berikut ini tidak hanya bisa dilakukan oleh pewawancara, tetapi juga orang yang diwawancarai.
Meski wawancara telah dijalankan sesuai dengan prosedur yang dibuat, masih ada sejumlah tips yang meningkatkan keberhasilan atau peluang dari seseorang yang mengikuti wawancara untuk pelamaran kerja. Berikut ini tips-tipsnya:
- Menyapa dengan jabat tangan yang tegas untuk menunjukkan wibawa diri.
- Mempertahankan kontak mata dengan baik untuk menunjukkan ketulusan.
- Mengomunikasikan ekspresi wajah dan kualitas bicara yang positif.
- Tunjukkan antusiasme dan ketertarikan dengan postur tubuh yang baik dan senyum ramah.
- Berpakaian dalam pakaian bisnis yang konservatif atau umum.
- Menahan diri dari perilaku menggeliat atau gugup dan sikap lainnya yang tidak disengaja.
- Hindari sikap menyela dalam proses wawancara untuk menunjukkan kesopanan dan menghargai lawan bicara.
- Gunakan jawaban yang jelas dan ringkas (tidak bertele-tele).
- Hindari terlalu banyak menjeda kalimat atau jawaban dengan suara 'e'. Lebih baik diam sejenak bila tengah memikirkan jawaban.
- Hindari melebih-lebihkan dan jangan bersikap negatif tentang hal apa pun dengan cara apa pun.
- Dengarkan apa yang ditanyakan dan jawablah dengan tepat.
- Gunakan tata bahasa yang tepat dan formal.
- Pertahankan rasa humor yang sesuai.
- Hindari membuat alasan untuk diri sendiri atau merendahkan diri sendiri.
- Datang tepat waktu.
- Perhatikan penampilan, bersikap santun, wajar, dan ramah.
- Memperkenalkan masalah yang akan ditanyakan sehingga narasumber tahu alasan dirinya dijadikan narasumber.
- Mulailah dengan pertanyaan ringan untuk narasumber yang punya banyak waktu.
- Hindari pertanyaan yang sifatnya menggurui, pribadi, dan bersifat interogatif atau terkesan memojokkan.
- Dengarkan dengan baik jawaban yang disampaikan agar tidak terjadi pengulangan.
- Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan baru yang muncul dari penjelasan yang diberikan.
- Setelah seluruh pertanyaan diajukan, jangan lupa memberikan kesempatan kepada narasumber untuk menjelaskan hal-hal yang mungkin belum ditanyakan.
Etika Pra Wawancara
Sebelum memasuki proses wawancara, ada sejumlah etika yang perlu dimiliki dan dijalankan untuk menciptakan citra diri yang lebih baik. Berbagai etika yang perlu dimiliki sebelum wawancara yaitu:
- Telepon dua hari sebelum wawancara untuk mengkonfirmasi tanggal, waktu, lokasi dan nama pewawancara.
- Tanyakan apakah akan ada tes atau formulir yang harus diisi ketika tiba.
- Datang 10 menit lebih awal ke lokasi wawancara.
- Perkenalkan diri kepada staf ketika Anda tiba.
- Bersikap sopan dan jujur sambil berhati-hati dalam berbicara agar tidak lebih dari info yang diperlukan.
- Pastikan Anda mendapatkan ejaan, alamat, dan nomor telepon yang benar dari semua orang yang mewawancarai Anda atau meminta kartu nama.
- Berterimakasihlah kepada pewawancara atas pertemuannya dan terus sampaikan sikap positif.
Pasca Wawancara
Selanjutnya, terlepas dari proses wawancara yang telah berakhir, sikap seorang narasumber atau calon karyawan yang diwawancara tetap perlu dijaga. Berikut ini sikap dan perilaku yang dapat dilakukan pasca wawancara:
- Mengirimkan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang mewawancarai. Surat ini dapat mencakup ucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan, pengingat kapan dan mengapa wawancara terjadi, dan mengkonfirmasi ketertarikan Anda terhadap posisi tersebut. Surat ini dapat ditulis dengan tangan atau secara elektronik melalui e-mail.
- Jika tidak lagi tertarik pada posisi tersebut, mintalah dengan sopan untuk dikeluarkan dari kumpulan kandidat tanpa menghancurkan koneksi yang terbentuk.
- Jika sesuai dengan posisi yang dilamar, tunjukkan ketertarikan Anda untuk wawancara lanjutan.
Itulah langkah-langkah dalam melakukan wawancara. Langkah-langkah ini dapat diterapkan untuk menjalani proses wawancara yang lancar dan mencapai tujuan. Baik pewawancara maupun orang yang diwawancarai perlu menjalankan etika pra wawancara dan pasca wawancara untuk menunjukkan citra diri yang baik dan membangun koneksi dengan sempurna.
(ilf/fds)