Wawancara Adalah: Jenis, Teknik, Tujuan, dan Langkah-langkah

Wawancara Adalah: Jenis, Teknik, Tujuan, dan Langkah-langkah

Agnes Z. Yonatan - detikBali
Selasa, 01 Nov 2022 15:57 WIB
Businesswoman Interviewing Male Candidate For Job Holding Pen With Digital Tablet On Table
Foto: Thinkstock
-

Bagi mahasiswa tingkat akhir, wawancara pasti bukan lagi istilah asing. Wawancara adalah kegiatan tanya jawab untuk memperoleh suatu informasi dari narasumber tertentu. Pelaksanaannya yang sederhana membuat teknik satu ini banyak digunakan untuk mengumpulkan data yang mendalam dan komprehensif.

Untuk masuk kerja, kamu harus melewati serangkaian wawancara. Untuk memperoleh data di tugas akhir, kamu juga kadang harus menggunakan teknik wawancara.

Tapi, apa kamu tau jenis-jenis wawancara dan teknik yang tepat untuk melakukannya? Berikut ini beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai wawancara, mulai dari pengertian hingga langkah-langkahnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengertian Wawancara

Dilansir e-book Teori Wawancara Psikodiagnostik karya Fandi Rosi Sarwo Edi, wawancara adalah cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi melalui interaksi sosial antara peneliti dengan yang diteliti. Wawancara memang biasanya digunakan dalam proses perekrutan karyawan atau anggota baru, namun sejatinya wawancara tidak hanya terpatok pada kegiatan perekrutan.

Wawancara, dalam bahasa Inggris disebut interview, berasal dari kata inter dan videre yang berarti melihat. Untuk itu, wawancara dapat diartikan sebagai tanya jawab secara lisan dengan tujuan publikasi. Dengan demikian, wawancara berbeda dengan percakapan sehari-hari.

ADVERTISEMENT

Berikut merupakan perbedaan wawancara dengan percakapan sehari-hari.

  • Responden selalu menjawab.
  • Pewawancara selalu bertanya.
  • Baik responden dan pewawancara biasanya tidak saling kenal.
  • Pertanyaan yang diberikan harus bersifat netral dan tidak menggiring opini.

Jenis Wawancara

Menurut Diktat Pengantar Psikodiagnostik III karya Tanti Susilarini, M.Si., Psikolog, berdasarkan prosedurnya, berikut merupakan beberapa jenis wawancara yang perlu kamu ketahui.

  1. Wawancara terpimpin atau wawancara terencana, di mana wawancara berlangsung formal atas dasar panduan pokok yang telah disusun sebelumnya.
  2. Wawancara tidak terpimpin atau wawancara insidental, di mana wawancara lebih bebas namun biasanya kurang mendalam.
  3. Wawancara bebas terpimpin, merupakan kombinasi wawancara terpimpin dan wawancara insidental.

Berdasarkan sasaran penjawab, wawancara dapat dibagi ke dalam beberapa jenis sebagai berikut.

  1. Wawancara perseorangan, di mana wawancara berlangsung antara dua pihak (one-on-one) sehingga data yang didapat lebih intensif.
  2. Wawancara kelompok, di mana wawancara berlangsung dengan narasumber atau pewawancara lebih dari 2 orang. Wawancara kelompok dapat menghasilkan informasi yang lebih luas dari berbagai sudut pandang.
  3. Research interview, di mana wawancara bertujuan untuk memperoleh data riset, sehingga bentuknya terstruktur dan cenderung formal.
  4. Diagnostic interview, merupakan wawancara di dunia medis, bertujuan untuk memahami gejala-gejala yang dialami pasien untuk dapat mendiagnosis penyakit.
  5. Consultation interview, merupakan wawancara dalam bentuk konsultasi yang biasa dilakukan di perusahaan maupun sekolah.
  6. Screening interview, merupakan wawancara dengan tujuan seleksi sejumlah orang dalam waktu singkat.
  7. Intake interview, di mana wawancara dirancang untuk mengetahui apa saja motivasi dan keinginan narasumber (dalam hal ini klien) sebelum mengikuti treatment tertentu.

Teknik Wawancara

Menurut jurnal Teknik Wawancara dan Observasi untuk Pengumpulan Bahan Informasi karya Dr. Drs. Ida Bagus Gde Pujaastawa, dkk, teknik wawancara adalah metode sistematis guna memperoleh data dalam bentuk pernyataan lisan mengenai suatu objek maupun peristiwa tertentu.

Satu hal penting yang harus diperhatikan dalam wawancara adalah interaksi. Informasi diperoleh dari interaksi dengan narasumber. Seorang pewawancara harus mampu menciptakan situasi di mana narasumber dapat dengan bebas mengemukakan pendapatnya tanpa adanya tekanan maupun arahan yang menggiring.

Benny dan Hughnes melalui karya ilmiah Metode dan Teknik Wawancara oleh Nina Siti Salmaniah Siregar menyatakan bahwa wawancara merupakan suatu seni kemampuan sosial, sehingga interaksi dengan narasumber harus bisa dibangun dengan baik.

Berdasarkan topiknya, terdapat 3 bentuk teknik wawancara yang dapat digunakan, yakni sebagai berikut.

1. Wawancara Bebas

Sesuai dengan namanya, wawancara bebas dilakukan secara bebas tanpa fokus ke topik tertentu. Tidak perlu dilakukan perencanaan atau membuat janji, kamu bisa dengan santai menghampiri narasumber lalu bertanya langsung pada mereka.

Wawancara bebas ini biasa dilakukan di awal untuk memahami siapa saja yang perlu diwawancarai lebih dalam dan sebagai data pendukung informasi utama.

2. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh informasi komprehensif dan detail mengenai suatu objek atau peristiwa dan biasa hanya dilakukan pada informan kunci saja. Kamu harus menyiapkan panduan pertanyaan sebagai pedoman selama proses wawancara berlangsung agar topiknya tidak melenceng ke mana-mana.

Wawancara mendalam membutuhkan waktu yang tidak sebentar, sehingga kamu disarankan untuk membuat janji dulu dengan narasumber. Hasil wawancara ini disarankan direkam menggunakan recorder. Agar narasumber tidak gugup, maka sebaiknya recorder ini kamu sembunyikan dari pandangan narasumber.

Terakhir, pastikan kamu sudah memberitahu narasumber apa-apa saja yang akan kamu bahas. Hal ini bertujuan supaya mereka bisa mempersiapkan diri dan merasa lebih relax selama wawancara berlangsung.

Langkah-langkah Wawancara

Langkah-langkah wawancara dapat dilaksanakan sebagai berikut.

  1. Tentukan terlebih dahulu siapa yang akan kamu wawancarai. Biasanya, ada banyak narasumber potensial yang bisa dimintai keterangan. Tetapkan narasumber yang paling relevan untuk dijadikan narasumber kuncimu.
  2. Susun pokok masalah yang akan dibahas, kamu bisa mulai dengan menuliskan kata kunci di notes. Kamu juga bisa menyusun daftar pertanyaan sebagai pedomanmu selama wawancara.
  3. Awali pembicaraan dengan baik, saling mengenalkan diri sendiri dan lakukan obrolan kecil dengan narasumber. Ciptakan suasana kekeluargaan sehingga narasumber merasa nyaman.
  4. Catat pokok jawaban narasumber selama wawancara berlangsung.
  5. Pastikan kamu tidak memberi pertanyaan yang menggiring opini.
  6. Konfirmasi kesimpulan hasil wawancaramu pada narasumber untuk memastikan apa yang kamu tangkap dengan apa yang dia sampaikan sudah sesuai.
  7. Tuliskan hasil wawancaramu.

Tujuan Wawancara

Dilansir dari buku Arif Teman Berlatih dan Belajar Cerdas karya Anastasiah Sri Hastuti, secara umum tujuan wawancara adalah untuk memperoleh data dan informasi dari narasumber. Setiap jenis wawancara memiliki tujuan khususnya masing-masing.

Research interview bertujuan untuk memperoleh cukup data yang akan digunakan sebagai dasar penelitian. Sedangkan job interview bertujuan untuk mencari kesesuaian antara pelamar dengan pekerjaan yang dilamarnya sekaligus wadah untuk memahami kepribadian pelamar lebih lanjut.

Namun satu hal yang sama, apa pun itu jenis wawancaranya, tujuan utama wawancara tetap sama.

Itulah dia beberapa hal seputar wawancara, mulai dari pengertian, teknik, hingga langkah-langkahnya yang perlu kamu ketahui. Bagaimana, semakin percaya diri menghadapi wawancara bukan?




(khq/fds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads