.webp)
Hari Menopause Sedunia diperingati setiap 18 Oktober 2022. Bagaimana sejarah peringatan Hari Menopause Sedunia?
Simak artikel berikut untuk mengetahui sejarah Hari Menopause Sedunia hingga gejala seseorang memasuki menopause.
Untuk diketahui, menopause merupakan kondisi yang dialami perempuan saat berhenti menstruasi. Menopouse terjadi seiring pertambahan usia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari menopause.org, beberapa gejala memasuki masa menopause yang perlu diketahui antara lain menstruasi yang tidak teratur, hot flash (perasaan hangat yang tiba-tiba dan intens di sekujur wajah, leher dan dada). Gejala berikutnya yaitu vagina mengering, gangguan tidur, dan perubahan suasana hati.
Sejumlah gejala tersebut terjadi seiring perubahan level hormon ovarium (estrogen) yang tidak merata di tubuh. Tak hanya itu, gejala tersebut juga bisa dirasakan bertahun-tahun sebelum memasuki menopause yang disebut dengan masa perimenopause.
Dilansir detikJateng dari CNNIndonesia, umumnya perempuan mengalami memasuki masa menopause pada usia 45-55 tahun. Meski begitu, sebuah studi juga menyebutkan satu persen wanita dapat mengalami menopause dini, yakni saat usia di bawah 40 tahun.
Adapun penyebab seorang wanita mengalami menopause dini, termasuk kelainan tiroid atau penyakit lupus. Kemoterapi dan radiasi juga rawan merusak ovarium dan menyebabkan menopause dini.
Beberapa hal itulah yang mendasari peringatan Hari Menopause Sedunia setiap 18 Oktober. Hari Menopause Sedunia ditetapkan oleh International Menopause Society bersama Badan Kesehatan Dunia (WHO) sejak 2009.
Peringatan Hari Menopause Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kondisi perempuan ketika berhenti menstruasi.
(iws/hsa)
