Seorang siswi di Jembrana menjadi korban banjir bandang yang terjadi di sungai Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Bali, Senin (17/10/2022). Korban bernama Ni Putu Widya Margareta, siswi kelas XII SMA di Kabupaten Jembrana diketahui tercebur dan terseret banjir bandang saat hendak menyeberang jembatan Penyaringan bersama ayahnya, I Made Eka Astama (47), pada Minggu malam (16/10/2022).
Menurut pengakuan kakek korban I Nengah Landra (65), yang menirukan keterangan ayah korban I Made Eka Astama, saat itu korban bersama ayahnya yang mengendarai motor hendak pergi ke pasar Lelateng.
Saat tiba di lokasi di jembatan penghubung antara Desa Penyaringan dan Kelurahan Tegalcangkring, korban yang awalnya bersama ayahnya, turun hendak mengecek kondisi jembatan yang tertutup air banjir dengan menggunakan senter dari handphone.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Cucu saya mau nyeberang, terus dia ngecek jembatan itu terpeleset, langsung tercebur. Dia tidak tahu kalau ujung jembatan itu putus," tutur kakek korban ditemui detikBali, Minggu (17/10/2022).
Di lokasi sudah ada plang. Namun, korban tetap berjalan mengecek kondisi jembatan.
"Sudah ada plang dilihat dengan menggunakan senter hp, jembatan di utara itu sudah putus, korban lalu tercebur," ungkapnya.
Sejak Minggu malam, hingga Senin (17/10/2022) petugas Basarnas masih terus berupaya melakukan pencarian korban. Penyisiran sepanjang sungai hingga lokasi banjir bandang dilakukan.
"Terjadi satu orang yang terpeleset di sebelah jembatan dan terseret arus. Hingga saat ini tim SAR gabungan masih berupaya melakukan pencarian," jelas Koordinator Pos Pertolongan dan Pencarian Jembrana, Dewa Putu Hendri Gunawan, Senin (17/10/2022).
Derasnya air sungai serta banyaknya material banjir bandang berupa kayu dengan ukuran besar, menyulitkan petugas melakukan pencarian korban. Hingga Senin sore, petugas masih terus melakukan upaya pencarian, namun korban masih belum ditemukan.
(nor/hsa)