.webp)
Sebuah gudang tempat menyimpan alat-alat dekorasi seperti kursi, meja, tenda, dan peralatan lainnya milik I Gede Nami (57), di Desa Penaban, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem, Bali, terbakar, Minggu (16/10/2022) sore sekitar pukul 16.00 Wita.
"Untung tidak semua barang yang terbakar, cuma sebagian saja yang mudah terbakar, seperti beberapa kursi, terpal, dan tenda. Sedangkan bangunan bagian depan terbakar semua. Jika dihitung kerugian yang saya alami kurang lebih Rp 60 juta," kata Gede Nami, saat ditemui di gudangnya, Minggu (16/10/2022).
Peristiwa kebakaran tersebut diketahui pertama kali oleh I Made Alit (60), yang saat itu kebetulan lewat di lokasi kejadian sehabis mencari rumput untuk pakan sapi. Saat itu, api dikatakan sudah berkobar dan kebetulan di sekitar lokasi sedang sepi tidak ada orang sama sekali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat saya lewat api di gudang sudah berkobar, kemudian saya langsung lari mencari pemilik gudang untuk memberitahu bahwa gudangnya terbakar," kata Made Alit.
Lanjut Gede Nami, begitu ia diberitahu bahwa gudangnya terbakar, ia langsung menuju lokasi sembari meminta bantuan warga sekitar untuk memadamkan api. Kemudian salah seorang warga juga langsung menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem.
Dengan alat seadanya, pemilik gudang bersama warga langsung berusaha memadamkan api yang sudah berkobar tersebut. Kemudian tidak lama berselang Pemadam Kebakaran tiba di lokasi, sehingga api bisa dipadamkan meskipun beberapa peralatan dekorasi sudah hangus terbakar.
"Jika tidak ada yang tahu kejadian ini, mungkin semua barang saya hangus terbakar. Karena di sekitar lokasi ini tidak ada yang tinggal," kata Gede Nami.
 Kebakaran gudang di Desa Penaban, Kecamatan dan Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu (16/10/2022). Foto: I Wayan Selamat Juniasa |
Gede Nami memperkirakan musibah kebakaran tersebut terjadi karena dupa sehabis sembahyang. Karena sebelumnya adiknya sempat menghaturkan banten, sedangkan angin berembus cukup kencang dan di sekitar tempat mebanten terdapat benda-benda yang mudah terbakar.
Sementara itu, untuk memadamkan api tersebut Dinas Pemadam Kebakaran Karangasem mengerahkan sebanyak sebelas orang personel dengan dua unit armada yang menghabiskan sekitar 4.000 liter air.
(irb/hsa)
