Pihak keluarga Ni Luh Gede Puspasari yang dikabarkan hanyut di jembatan sungai atau Tukad Yeh Ho segera rembuk terkait upacara yang akan dilaksanakan. Hanya saja, pihak keluarga masih menunggu kepastian soal identifikasi penemuan mayat perempuan di perairan Sanur, Denpasar, Jumat (14/10/2022) pagi.
"Kalau sudah ada kejelasan dan pasti, kami akan segera rembuk untuk upacaranya," jelas Kelian Adat Tangguntiti, Gede Astawa, saat dijumpai di rumah Ni Luh Gede Puspasari, di Tabanan, Jumat (14/10/2022).
Hal yang sama juga diungkapkan oleh kakek Ni Luh Gede Puspasari, I Made Suwendra (69). Ia mengaku sudah ikhlas dengan musibah yang menimpa cucunya tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ikhlas. Kami cuma menunggu kepastian saja," kata Suwendra.
Saat ini, ayah dan ibu Ni Luh Gede Puspasari sedang berada di Rumah Sakit Prof Ngoerah Denpasar. Pihak keluarga masih menunggu kepastian identitas jenazah perempuan yang ditemukan di perairan Sanur pagi tadi.
Meski begitu, sejumlah petunjuk yang ditemukan diduga kuat jenazah perempuan itu merupakan Ni Luh Gede Puspasari (19) asal Banjar/Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur.
Mahasiswi semester tiga Fakultas Ekonomi Universitas Mahasaraswati, Denpasar, itu dikabarkan hanyut akibat air bah saat melintas di Tukad Yeh Ho antara Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan dengan Desa Beraban, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan, pada Jumat (7/10/2022) malam.
Sebelumnya, pihak keluarga telah menempuh berbagai cara untuk menemukan keberadaan Ni Luh Gde Puspasari, termasuk melalui jalur niskala. Keluarga korban sempat menggelar ritual mendak (menjemput) dengan sarana banten dan membunyikan gamelan baleganjur, Minggu (9/10/2022) sore.
Sehari setelah ritual itu, motor korban ditemukan di dekat Pura Semulungan, Pantai Beraban, Selemadeg Timur, Tabanan, Senin (10/10/2022) pagi. Motor tipe matik dengan plat DK 4111 GBB itu ditemukan dalam keadaan rusak berat. Pihak keluarga pun memastikan bahwa sepeda motor tersebut merupakan kendaraan korban Luh Gede Puspasari yang sehari-hari digunakan ketika hendak berangkat kuliah.
(iws/dpra)