Tumpukan Sampah di TPA Denpasar Berkurang, Diolah Jadi Duit

Tumpukan Sampah di TPA Denpasar Berkurang, Diolah Jadi Duit

I Wayan Sui Suadnyana - detikBali
Selasa, 20 Sep 2022 13:05 WIB
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menerima audiensi detikBali, Kamis (15/9/2022).
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menerima audiensi detikBali, Kamis (15/9/2022). Foto: I Wayan Sui Suadnyana
Denpasar -

Terkait dengan rencana penutupan TPA Suwung, Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar berupaya mengolah sampah sehingga mengurangi penumpukan. Salah satunya dengan cara memaksimalkan tiga tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) berteknologi refused-derived fuel (RDF).

Hasil RDF dari tiga TPST tersebut rencananya akan dijual ke PT Semen Indonesia TBK (Semen Indonesia Group/SIG). Hal tersebut menjadi salah satu solusi permasalahan sampah di Kota Denpasar.

"Kita sudah ada pembicaraan dengan oftaker, itu kita sudah ketemu dengan Semen Indonesia Group (atau) Semen Indonesia, itu hasil RDF-nya akan dibeli untuk pengganti batubara," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara saat menerima audiensi detikBali, Kamis (15/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jaya Negara mengungkapkan, pihak SIG juga akan menyiapkan kapal tongkang untuk mengangkut hasil RDF dari TPST di Kota Denpasar melalui Pelabuhan Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng ke Jawa Timur. Pemkot Denpasar akan melakukan penjajakan di wilayah Celukan Bawang untuk menyiapkan gudang penyimpanan RDF sementara.

"Kita bersyukur (RDF) akan dibeli. Ini baru ada penjajakan. Artinya bagi kami bersyukur ada yang beli sudah ada solusi untuk sampah artinya residunya sudah hilang," ungkapnya.

Nantinya, hasil RDF akan dibawa dari TPST di Kota Denpasar secara bertahap dan berkelanjutan, baik 100 maupun 200 ton dalam setiap pengiriman ke gudang penyimpanan di Celukan Bawang. Setelah terkumpul sebanyak 5.000 ton barulah diangkut menggunakan kapal tongkang untuk dijual kepada pihak SIG.

"Makanya itu kita akan ada penjajakan juga di Celukan Bawang karena harus memiliki gudang juga. RDF-nya kita bawa ke Celukan Bawang, walaupun dia (jumlahnya) 100 ton, 200 ton, kita bawa ke sana, (sudah) kumpul ada 5000 ton, (kemudian) diangkut. Jadinya dia kan (berjalan) terus, tidak ada yang diam di sini," tuturnya.

Namun menurut Jaya Negara, masih perlu dilakukan pembicaraan secara detail terhadap rencana tersebut. Sebab hingga kini belum diketahui secara pasti pihak SIG akan membeli di lokasi mana. Hal ini juga berhubungan dengan kapal tongkang yang nanti akan dipakai pengiriman.

"Dia (SIG) belinya di sini atau di sana. Itu harus ditindaklanjuti detail lagi. Tapi dari pembicaraannya kita menyiapkan di Celukan Bawang saja. Nanti dia menyiapkan kapal nanti dinaikkan berapa ton yang diambil," jelas Jaya Negara.

Dengan adanya TPST dan penjualan RDF ini, Sekretaris DPD PDIP Bali itu berharap rencana tersebut bisa mengatasi persoalan sampah di Kota Denpasar. Minimal, sampah kali ini sudah dilakukan pengolahan dan tidak lagi menumpuk di tempat pembuangan akhir (TPA).

"Harapan kami sih seperti itu. Yang jelas pasti akan ada perubahan dari sampah yang tidak diolah di TPA sekarang sudah ada proses. Pasti ada perubahan. Apakah itu akan menjadi maksimal? Ini karena kita dan semua sesuatu yang baru kita belum berani bilang (akan menjadi maksimal). Minimal sekarang di TPA ini kita kerja, diolah sampah itu," kata dia.




(nor/hsa)

Hide Ads