Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan diri tidak mendukung Anies Baswedan maju sebagai Capres 2024. Penolakan ini didasari pada rapor merah dari PSI untuk Anies Baswedan selama memimpin DKI Jakarta.
Menurut Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie, PSI sejak awal hanya mendukung pemimpin berintegritas. Sedangkan, beberapa waktu lalu Fraksi PSI DKI Jakarta menolak anggaran APBD Anies Baswedan 2021.
Penolakan terhadap laporan tersebut didasari pada catatan buruk. PSI menyoroti transparansi anggaran pemerintahan Anies Baswedan di DKI Jakarta.
"Itu rapor merah atas kinerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta. Ada catatan terkait transparansi anggaran dan kinerja," ucapnya, dilansir dari detikNews.
Hal itulah yang menjadi dasar PSI tidak mungkin mencalonkan Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Grace Natalie mengatakan, DPP PSI menghormati keputusan fraksi di DPRD DKI.
"Dalam konteks itu, tidak mungkin PSI mendukung Anies Baswedan sebagai Capres 2024. DPP PSI menghormati sikap Fraksi PSI DKI Jakarta yang memberi rapor merah untuk kepemimpinan Anies Baswedan. Jadi tak mungkin kami dukung Anies sebagai Capres 2024," terangnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan mengaku siap maju Capres 2024 di Pemilu 2024, jika ada partai politik yang mengusungnya. Anies Baswedan secara terbuka menyatakan siap mengikuti kontestasi pemilihan presiden di Pemilu 2024.
"Saya siap mencalonkan diri sebagai presiden jika sebuah partai mencalonkan saya," katanya, dalam sebuah wawancara bersama Reuters di Singapura, Jumat (16/9/2022).
Anies Baswedan diketahui jadi salah satu bakal Capres 2024 dari NasDem yang ditetapkan dalam rakernas Juli lalu. Ada tiga tokoh yang ditetapkan NasDem jadi bakal capres mereka, yakni Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Simak Video "Video: Kaesang Terpilih Jadi Ketum PSI 2025-2030"
(irb/irb)