Fakta terungkap mengenai peti mati Ratu Elizabeth II. Peti mati tersebut telah dipersiapkan sejak 30 tahun lalu. Peti mati berbobot satu ton terbuat dari kayu ek yang dilapisi timah.
Dilansir dari detikInet, Keluarga kerajaan Inggris memang memiliki tradisi prosesi kematian yang unik. Termasuk soal peti mati yang menjadi tempat persemayaman jenazah.
Sama seperti peti mati Pangeran Philip dan Putri Diana, peti mati Ratu Elizabeth II juga dilapisi timah. Tradisi peti mati berlapis timah ini, sudah berlangsung selama ratusan tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemilihan peti mati ini tidak berhubungan dengan mitos mencegah arwah banggkit dari kubur atau melawan kekuatan supranatural. Melainkan terkait kondisi jenazah.
Raja, Ratu, Pangeran, dan Putri Kerajaan Inggris ditempatkan di peti mati berlapis timah sejak berabad-abad lalu. Alasannya untuk mengawetkan tubuh mereka dengan lebih baik.
Tradisi ini berawal dari belum tersedianya metode pengawetan zaman dulu. Penggunaan formaldehida atau formalin untuk mengawetkan mayat baru ditemukan tahun 1869.
Peti mati berlapis timah dapat memperlambat dekomposisi atau pembusukan tubuh. Lapisan timah menyegel peti mati dari kelembapan, sehingga jenazah tidak cepat membusuk.
Sama halnya seperti tidak ada udara yang bisa masuk, tidak ada juga yang bisa dikeluarkan, sehingga peti tidak akan mengeluarkan bau tidak enak selama proses pembusukan.
Mengapa Keluarga Kerajaan Inggris memilih peti mati ini? Dalam beberapa kasus, mereka mungkin memindahkan peti mati ke tempat lain.
Seperti yang terjadi pada Putri Alice, ibu Pangeran Philip. Jadi tentunya mereka tidak menginginkan bau busuk tercium dari peti mati.
Jenis peti mati berada di luar kisaran harga peti mati pada umumnya. Karenanya, hanya para bangsawan dan keluarga kerajaan yang menggunakannya.
(irb/irb)