Terduga teroris berinisial FSI yang ditangkap di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim) pada Selasa (6/9/2022) tercatat sebagai warga Kota Denpasar, Bali. Tempat tinggal FSI berupa kos-kosan di Jalan Satelit Nomor 40, Dusun Bumi Asri, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar juga digeledah oleh aparat kepolisian.
Inilah sederet fakta terkait penggeledahan kos-kosan terduga teroris di Denpasar.
1. Digeledah Polisi Berpakaian Preman
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dusun Bumi Asri, Dewa Ayu Sri Wirayanti mengatakan, kos-kosan tersebut digeledah oleh aparat kepolisian tanpa seragam atau berpakaian preman. Aparat juga tidak membawa senjata dalam penggeledahan tersebut.
"Enggak bawa senjata, seragam juga enggak (pakai). Enggak berseragam. Kayak Intel itu. Kaos-kaos biasa. Ada yang pakai kemeja ada yang pakai kaos biasa. Endak penunjukan aparat, biasa saja," kata Sri Wirayanti kepada wartawan di rumahnya, Jumat (9/9/2022).
Sri Wirayanti menuturkan, penggelapan dari aparat terhadap kos-kosan terduga teroris tersebut dilakukan pada Selasa, 6 September 2022. Penggeledahan dilakukan sekitar pukul 13.00 WITA.
Awalnya, Sri Wirayanti dihubungi oleh salah satu aparat yang melakukan penggerebekan lewat sambungan telepon. Saat itu, pihak yang menghubungi mengaku selalu aparat kepolisian.
Setelah dihubungi oleh aparat tersebut, Wirayanti lalu meluncur sekitar satu jam kemudian ke lokasi karena masih ada rapat di kantor desa. Setiba di sana, ia sudah mendapati aparat tersebut sudah berada di lokasi.
Namun dirinya tak mengetahui apakah yang bersangkutan termasuk Densus-88 Anti Teror atau bukan. Karena aparat tersebut memang tidak berseragam.
"Saya dihubungi lewat telepon, beliau bilangnya dari aparat kepolisian, ya saya meluncur, saya tengok, anggota memang dari aparat kepolisian, saya tidak tahu itu densus atau apa, kurang paham juga saya," jelasnya.
2. Terduga Teroris Tercatat Sah Jadi Warga Denpasar
FSI tercatat sebagai warga di Dusun Bumi Asri, Desa Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar. Ia beralamat kos-kosan Jalan Satelit Nomor 40, Kota Denpasar.
"Kalau yang bersangkutan lahir dan besar di sini iya (betul). Karena sudah tinggal di (Jalan) Satelit (Nomor) 40. Tercatat sah sebagai warga di sini," kata Kepala Dusun Bumi Asri, Dewa Ayu Sri Wirayanti kepada wartawan di rumahnya, Jumat (9/9/2022).
Meski sejak lahir hingga besar lahir di Kota Denpasar, Sri Wirayanti mengaku tidak mencurigai adanya kegiatan atau aktivitas mempelajari soal radikalisme yang dilakukan oleh yang bersangkutan.
"Kalau itu ditanya, kalau itu kan privasi banget ya. Saya sih secara awam tidak melihat itu biasa-biasa saja. Endak pernah melihat," ungkapnya.
FSI diketahui pernah kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Bali dan bekerja di Pulau Lombok, NTB. FSI kuliah di Bali karena memang berstatus sebagai warga Dusun Bumi Asri, Desa Dauh Puri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar.
Sri Wirayanti mengungkapkan, FSI menempuh kuliah di Politeknik Negeri Bali (PNB). Ia mengambil jurusan teknik sipil di kampus yang beralamat di Bukit Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung tersebut.
"Iya (kuliah) di politeknik negeri Bali. (Mengambil jurusan) teknik sipil," jelas Sri Wirayanti.
Berdasarkan cerita dari ibu FSI, usai kuliah yang bersangkutan langsung mendapatkan kerja di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Setelah bekerja, pihaknya tidak lagi mengetahui pergaulan pria tersebut.
"Cerita ibunya setelah dia tamat itu dia langsung kerja di perusahaan konstruksi, tapi ditugaskan di Lombok. Setelah itunya kita enggak tahu lagi, gaulnya gimana kita sudah enggak tahu," ungkap Sri Wirayanti.
4. Warga Trauma-Takut Ada Bom
Menurut Kepala Dusun Bumi Asri Dewa Ayu Sri Wirayanti atas adanya kabar penangkapan terduga teroris yang sempat tinggal di wilayahnya, warga setempat ketakutan jika nantinya ada bom lagi, sebab sudah trauma dengan kejadian bom Bali.
"Kekhawatirannya (warga) trauma saja dengan kasusnya yang (bom Bali) di 2002 kemarin itu saja. Trauma takut kita ada bom atau apa, tapi saya sudah kasih tahu tidak usah khawatir, kita tetap waspada, ini kan sudah ada yang menangani," kata Dewa Ayu Sri Wirayanti saat ditemui wartawan di rumahnya, Jumat (9/9/2022).
Atas adanya kekhawatiran itu, Sri Wirayanti mengaku sudah mengimbau kepada warganya untuk tetap tenang. Sebab, pihaknya belum tahu seperti apa kebenarannya, dan terkait terduga teroris tersebut sudah ada pihak mengurusi dan membereskan.
Simak Video "Video: Kakek Teriaki Penumpang TransJakarta 'Teroris' Dilaporkan ke Polisi"
[Gambas:Video 20detik]
(kws/kws)