Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa cadangan pangan Indonesia yaitu beras saat ini hanya ada di Bulog yaitu di bawah 1 juta ton per bulannya.
Bali, meski daerah pariwisata, menurut Arief juga dapat memproduksi pangan sendiri. Karena itu, semua daerah diharapkan bisa menggali potensi kemandirian pangan seperti Bali.
"Bali tidak hanya tergantung pariwisata dan Bali merupakan produsen pangan. Bali itu efisien bisa memenuhi kebutuhannya sendiri," ungkap Arief Prasetyo Adi, usai membuka workshop Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah di Aryaduta Hotel, Kuta, Bali, Senin (5/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mencontohkan seperti beras dan telur yang bisa diproduksi sendiri oleh Bali. Dengan mendorong daerah memperkuat produksi, maka diharapkan cadangan pangan meningkat.
Sebab, sejauh ini produksi beras masih di bawah satu 1 juta ton per bulan, sedangkan kebutuhannya 2,5 juta ton.
"Kebutuhan beras nasional 29,5 juta ton. Coba kalau ada apa-apa sama Indonesia bagaimana cadangan pangannya," ujarnya
Karena itu, dalam pertemuan yang menghadirkan dinas pertanian se-Indonesia ini, pihaknya berupaya mencari cadangan pangan yang dapat dikonsumsi. Agar nantinya ada keanekaragaman makanan.
"Hari ini kita bicara khusus 9 produk yang sudah ada di Perpres 66 tahun 2021 dan sedang diperbaiki sehingga dapat memberikan masukan bagi kita semua," pungkas dia.
(hsa/hsa)