Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Gentha Persada Desa Tibubeneng, Kuta Utara, Badung, menjadi menjadi proyek percontohan (pilot project) dalam penyaluran kredit ultra mikro. BUMDes ini dipilih oleh Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI.
Terpilihnya BUMDes Gentha Persada sebagai proyek percontohan bukan perkara mudah. Sebab, hal tersebut melalui proses penjajakan yang cukup ketat dan melalui proses verifikasi yang panjang.
"Waktunya sudah beberapa bulan yang lalu tapi itu sudah melalui proses penjajakan yang cukup ketat kemudian melalui verifikasi yang panjang," kata Direktur Bumdes Gentha Persada Tibubeneng, I Putu Ramaditya Mardhayiska belum lama ini di ATLAS Beach Fest Bali.
Lewat proses verifikasi yang sudah dilakukan secara ketat, pihak Kemenkeu khususnya PIP memilih dan mengerucut kepada BUMDes Gentha Persada di Desa Tibubeneng. Pemilihan sebagai pilot project ini bersaing dengan berbagai BUMDes di seluruh Indonesia.
Putu Ramaditya mengungkapkan, alasan pemilihan pihak PIP Kemenkeu terhadap BUMDes Gentha Persada Desa Tibubeneng dilakukan berdasarkan verifikasi. Proses verifikasi dilihat dari kesehatan keuangan, potensi ekonomi dan pengembangan UMKM.
"Alasannya spesifiknya mungkin hasil verifikasi hasil penjajakan dari lembaga pusat investasi pemerintah mungkin dari kesehatan keuangan, kemudian mungkin dari potensi ekonominya kemudian dari pengembangan UMKM-nya," kata dia.
Putu Ramaditya yakin bahwa pihaknya bakal bisa melaksanakan program tersebut dengan baik. Sebab BUMDes Gentha Persada secara existing sudah memiliki unit usaha simpan pinjam. Oleh karena itu, pihaknya tinggal memaksimalkan potensi yang ada.
"Jadi kita tinggal menggerakan yang sudah ada, kita tinggal memaksimalkan yang sudah ada untuk lebih diperluas jangkauannya, tapi tidak hanya di Desa Tibubeneng tapi di desa lain yang ada di Kabupaten Badung dan Bali," ungkapnya.
Adapun realisasi penyaluran kredit ultra mikro tersebut nantinya bakal disalurkan melalui bentuk kredit dengan total dana diperkirakan mencapai Rp 40 miliar. Penerapan program tersebut tinggal menunggu penandatanganan kerja sama dengan pihak PIP Kemenkeu.
(Realisasinya) setelah penandatanganan kerjasama, mungkin dalam waktu yang tidak terlalu lama. Nanti melalui proses verifikasi nantinya dari kami nanti ada proses proses yang dilalui nanti. (Untuk bunga) itu kajian kajian teknisnya, tapi yang jelas itu bunga yang rendah dari yang ada di pasaran," jelasnya.
Halaman berikutnya: Fokus pada UMKM...
Simak Video "Video Ribut-ribut Turis Bule Vs Turis Lokal Sampai Bikin Macet di Kuta Utara"
(iws/iws)