Menteri ESDM: Setiap Hari Rp 1,2 T Dijadikan Asap

Menteri ESDM: Setiap Hari Rp 1,2 T Dijadikan Asap

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Kamis, 01 Sep 2022 16:31 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ketika dalam acara Parade Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik, di Central parkir ITDC, Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (1/9/2022).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ketika dalam acara Parade Konversi Sepeda Motor BBM ke Listrik, di Central parkir ITDC, Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (1/9/2022). Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri-detikBali
Badung -

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, transportasi merupakan sektor yang menjadi kontributor terbesar penghasil emisi. Dalam sehari, Indonesia menghabiskan Rp 1,2 triliun untuk Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Jumlah motor di Indonesia saat ini kurang lebih 120 juta. Jadi, kalau dihitung 1 liter BBM per sepeda motor per hari di Indonesia ini, kita membakar 800 ribu barels minyak. Kalau harga minyak saat ini USD 100 dan setiap hari kita bakar, itu artinya USD 80 juta per hari dan sekitar Rp 1,2 triliun kita jadikan asap," katanya.

Menurutnya, saat ini Indonesia terpaksa masih mengimpor minyak mentah dan BBM. Pasalnya, sumber minyak di Indonesia umumnya sudah tua dan produksi menurun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, pihaknya terus mengupayakan agar sumber minyak tersebut dapat dipompa lagi. Namun, diungkapkannya, pemompaan tersebut membutuhkan waktu yang panjang.

"Tapi, untuk memompa itu tidak cepat dan membutuhkan waktu. Mulai dari penemuan sampai dengan produksi paling tidak membutuhkan waktu 7-10 tahun," ucap Arifin.

ADVERTISEMENT

"Jadi, kalau ke depannya pertumbuhan konsumsi sepeda motor di Indonesia sekitar 6 juta unit sampai 8 juta unit, kita lihat 10 tahun mendatang berapa kita harus mengeluarkan anggaran untuk memenuhi kebutuhan BBM," sambungnya.

Seperti diketahui, pemerintah dikabarkan akan menaikkan harga BBM subsidi karena beban anggaran subsidi yang ditanggung mencapai Rp 502 triliun. Sinyal kenaikan harga BBM subsidi Pertalite dan Solar pun terus berembus kencang.




(irb/irb)

Hide Ads