Hingga saat ini belum diketahui penyebab kematian pria asal Jalan Sidodi Baru Nomor 44, RT/RW 004/001, Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Simokerto, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) itu. Namun sebelumnya, ia sempat memeriksakan diri dan didiagnosis kena penyakit oleh dokter.
"Korban sebelumnya sempat menyampaikan kepada temannya kalau korban pernah memeriksakan diri ke dokter dan dinyatakan oleh pihak dokter bahwa yang bersangkutan mengidap penyakit kelenjar getah bening," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat (Kasi Humas) Polresta Denpasar Iptu I Ketut Sudana dalam keterangannya, Rabu (31/8/2022).
Sudana mengatakan, awalnya tetangga kamar kos Djupri, Heri Suryanto sedang berada di tempat kerja pada Selasa (30/8/2022) sekitar pukul 17.30 Wita. Ia kemudian ditelepon oleh istrinya bahwa Djupri tidak terbangun semenjak masuk kamar pada Senin (29/8/2022) pukul 21.00 Wita.
Mendapatkan kabar tersebut, Heri Suryanto kemudian menghubungi teman kerja Djupri kerja bernama Dewi Maya. Usai itu Heri Suryanto langsung datang ke TKP. Sampai di sana, Heri Suryanto melihat pintu kamar Djupri masih tertutup dalam keadaan terkunci dari dalam.
Selang beberapa menit kemudian, Dewi Maya juga tiba di lokasi dan menggedor pintu kamar Djupri, tapi tidak ada jawaban. Karena tidak ada respon, Dewi Maya kemudian menggedor-gedor pintu kamar kos Djupri.
Karena tak kunjung ada jawaban, Heri Suryanto kemudian menghubungi tuan rumah kos dan Kelian Dinas Muding Kelod. Kelian Dinas Muding Kelod kemudian menghubungi Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Kelurahan Kerobokan Kaja.
Setelah tiba di lokasi, tuan rumah kos bersama Kelian Dinas Muding Kelod dan Bhabinkamtibmas Kelurahan Kerobokan Kaja bersama-sama membuka pintu kamar Djupri dengan paksa. Mereka cara mencongkel dan mendobrak pintu kamar Djupri.
Setelah pintu kamar berhasil dibuka, mereka melihat Djupri sudah terbujur kaku di atas tempat tidur dengan posisi badan tengadah, kepala menghadap ke utara, kaki menghadap ke selatan. Djupri juga terlihat dalam kondisi telanjang bulat atau tanpa mengenakan pakaian.
Atas temuan itu, Kelian Dinas Muding Kelod kemudian menghubungi pihak Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Kuta Utara dan petugas ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Badung. Petugas dari Puskesmas Kecamatan Kuta Utara kemudian tiba di lokasi sekitar pukul 20.30 Wita.
"Pihak Puskesmas Kecamatan Kuta Utara dipimpin oleh dr Evilun Eka Yuniarti kemudian melakukan pengecekan luar tubuh korban dan diperoleh hasil korban sudah meninggal dunia kurang lebih sekitar 8 jam yang lalu," ungkap Sudana.
Tim dari Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) bersama anggota Identifikasi Polres Badung juga tiba di lokasi sekitar.pukul 20.45 Wita. Anggota identifikasi kemudian turut melakukan pengecekan terhadap jenazah.
Dari pengecekan itu, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh jenazah. Pada leher sebelah kanan terdapat tempelan Salonpas dan ditemukan obat penurun panas di atas meja kecil sebelah tempat tidur.
Jenazah kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof Ngoerah Denpasar menggunakan mobil ambulans PMI Kabupaten Badung. Jenazah dibawa sekitar pukul 21.10 Wita.
(nor/nor)