"Yang bersangkutan menelepon saya, 12 Juli," ujar Sugeng saat rapat klarifikasi MKD DPR dikutip dari detikNews, Jumat (25/8/2022).
Saat dihubungi anggota dewan itu, Sugeng menyebut percakapan mereka sempat tegang karena dia menyampaikan keberatan dipanggil 'dinda'.
"'Jadi Anda memanggil saya Dinda dan Anda Kanda?' saya bilang. Di telepon saya marah. Tapi dia akhirnya kaget, rupanya saya tidak bisa digertak," imbuh dia.
Saat itu, Sugeng mengatakan, dirinya sempat memperingatkan anggota DPR itu. Setelah itu, kata dia, suasana menjadi reda. Dia kemudian menanyakan kepada anggota DPR itu tujuan menghubunginya. Sugeng menyebut anggota DPR itu menceritakan kasus Ferdy Sambo seperti narasi awal.
"Jadi dia bilang, FS ini korban. FS ini dizalimi. Harga dirinya diinjak-injak. Dan dia sangat menyesal kenapa bukan dia yang menembak. Saya dengarin, 'Jadi gimana, Bos'. 'Ya begitu. Jadi kejadiannya seperti itu, bahwa dia itu istrinya dilecehkan'. Persis sama dengan yang dilontarkan oleh Karopenmas. Saya bilang, 'Oke, informasi ini saya tampung'," katanya.
Sugeng lalu menceritakan satu anggota DPR lainnya yang sempat menghubunginya, lalu diteruskan dengan obrolan lewat jaringan perpesanan. Namun, menurut Sugeng, dia lalu berinisiatif menghubungi anggota DPR tersebut lantaran anda sedikit kesalahpahaman dari pesan-pesan panjang keduanya.
"Lagi satu anggota DPR dia menelpon. Saya telepon balik, karena ditanya ada apa sih, saya cuma nelepon. 'Ini Bang soal kasus Sambo ini menurut saya janggal'. Dia tidak memengaruhi kalau ini. Benar. Tapi dia tersinggung sama saya," katanya.
"Justru dia yang tersinggung chat-chat-an sama saya panjang, 'Bang, kan saya nggak bilang Abang memengaruhi Abang di publik'. 'Ada masalah apa', saya bilang. Itu dua," sambung Sugeng.
Simak Video "Video: Polisi Penembak Polisi di Solok Selatan Divonis Bui Seumur Hidup"
(nor/nor)