Tegas! Kapolri Ancam Copot Pejabat Polri Jika Terlibat Judi Online

Tegas! Kapolri Ancam Copot Pejabat Polri Jika Terlibat Judi Online

Tim detikNews - detikBali
Jumat, 19 Agu 2022 15:07 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto: Dok Polri
Denpasar - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan kepada para jajarannya untuk menindak peredaran narkoba, judi online, hingga penyalahgunaan BBM. Sigit mengancam akan mencopot pejabat Polri jika terlibat judi online.

"Saya tidak memberikan toleransi kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot, saya tidak peduli apakah itu Kapolres, apakah itu Direktur, apakah itu Kapolda saya copot. Demikian juga di Mabes tolong untuk diperhatikan akan saya copot juga," kata Jenderal Sigit dalam keterangannya, Kamis (18/8/2022) seperti dikutip detikNews.

Sigit mengawali arahannya dengan memerintahkan seluruh jajaran untuk kembali meraih kepercayaan publik terhadap Polri yang belakangan ini menurun terutama setelah munculnya peristiwa penembakan di Duren Tiga.



"Ini terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri dan ini menjadi pertaruhan kita bersama. Oleh karena itu, hal ini yang tentunya menjadi catatan penting dan saya minta untuk betul-betul bisa ditindaklanjuti," ujar Sigit.

Sigit menjelaskan, sebelum adanya insiden penembakan di Duren Tiga, lembaga survei merilis survei sekitar Desember hingga Juli terkait kenaikan kepercayaan publik terhadap Polri. Sigit mengatakan faktor meningkatnya kepercayaan publik yang terbaru, yakni adanya rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara 2022 yang diisi dengan berbagai macam kegiatan positif yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.

Namun peristiwa Duren Tiga, kata Sigit, menyebabkan tren positif kepercayaan publik itu menurun. Di sisi lain, kepercayaan publik kepada Polri kembali meningkat setelah adanya komitmen pengusutan perkara tersebut diusut tuntas mulai dari pembentukan tim khusus, penonaktifan beberapa anggota dari jabatannya, pengusutan dugaan pelanggaran kode etik, hingga penetapan tersangka.

Namun peristiwa Duren Tiga, kata Sigit, menyebabkan tren positif kepercayaan publik itu menurun. Di sisi lain, kepercayaan publik kepada Polri kembali meningkat setelah adanya komitmen pengusutan perkara tersebut diusut tuntas mulai dari pembentukan tim khusus, penonaktifan beberapa anggota dari jabatannya, pengusutan dugaan pelanggaran kode etik, hingga penetapan tersangka.


(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads