Kala Kuta Diterpa Isu Tak Sedap: Perampasan Ponsel-Teh Botol Mahal

Kala Kuta Diterpa Isu Tak Sedap: Perampasan Ponsel-Teh Botol Mahal

Tim detikBali - detikBali
Senin, 08 Agu 2022 18:25 WIB
Wisatawan menikmati liburan Hari Raya Idul Fitri 1443 H di Pantai Kuta, Badung, Bali, Senin (2/5/2022). Objek wisata tersebut kembali ramai dikunjungi wisatawan pada saat liburan Hari Raya Idul Fitri 1443 H setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami penurunan kunjungan wisatawan akibat pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym.
Pantai Kuta, Bali. Foto: ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo
Badung -

Kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Bali diterpa isu tak sedap dari video-video viral yang beredar di media sosial. Video-video itu menyebabkan pariwisata di Kuta tercoreng nama baiknya. Padahal, pariwisata Bali sendiri mulai bangkit dari keterpurukan akibat pandemi COVID-19.

Pertama, video viral aksi perampasan HP bule yang dilakukan oleh 3 orang pria namun aksinya digagalkan warga lokal di jalanan kawasan Kuta. Baru-baru ini, juga viral video pedagang di Pantai Kuta yang mematok harga minuman teh botol Rp 30.000.

Berikut rangkuman video-video viral yang menyebabkan Kuta diterpa isu tak sedap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi 3 Pria Coba Rampas HP Bule di Jalanan Wilayah Kuta

Beredar video di media sosial memperlihatkan dua orang wisatawan asing diduga mengalami perampasan handphone (HP) oleh sekelompok pria berjumlah tiga orang di kawasan Kuta, Kabupaten Badung. Namun aksi tiga pria itu gagal usai aksinya direkam warga yang berada di lokasi kejadian.

ADVERTISEMENT

Video perampasan berdurasi 53 detik itu dikabarkan diambil oleh warga lokal yang kebetulan berada di lokasi. Lokasi perampasan HP itu sendiri dikabarkan di Jalan Poppies, Kuta.

Nampak dalam video tersebut, perekam menegur beberapa pria yang diduga hendak merampas HP sang turis.

"Hey bro kembalikan HPnya bro," ucap sang perekam dengan berani menegur sekelompok pria yang mengelilingi dua turis laki-laki tersebut, sebagaimana dilihat detikBali di Instagram (IG) @infobali.viral, Jumat (5/8/2022).

Saat ditegur dan direkam, sekelompok pria ada yang lari dan ada yang berpura-pura kencing.

Perekam pun menanyakan maksud dari sekelompok pria tersebut kepada sang bule. Sang bule membenarkan sekelompok pria itu hendak merampas HPnya.

"What happen they take your phone?," tanya perekam yang diiyakan oleh salah satu turis.

Beruntung HP tidak jadi diambil dan sekelompok pria itu pun membubarkan diri.

Aksi Pengusiran Secara Arogan di Ground Zero Kuta

Beredar video viral di media sosial yang diduga aksi penertiban hingga pengusiran oleh sekelompok pria terhadap warga lokal yang ada di Ground Zero atau monumen tragedi Bom Bali 2, Legian, Kuta, Kabupaten Badung. Terkait hal itu, bendesa dan pihak Polsek Kuta buka suara.

Diduga aksi penertiban tersebut terjadi buntut dari viralnya video perampasan handphone yang dilakukan sekelompok pemuda kepada turis asing di wilayah Kuta, Badung belum lama ini.

"Saya tidak tahu dan belum melihat video itu, karena saya nggak pernah main media sosial," ucap Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista saat dihubungi detikBali perihal viralnya video penertiban yang diduga dilakukan oleh pihak keamanan desanya, Sabtu (6/8/2022).

Saat ditanya terkait aksi para petugas itu, Wasista berkilah bahwa pihaknya belum memberikan imbauan untuk melakukan penertiban kepada para pecalang desanya yaitu Jagabaya (petugas keamanan desa), sehingga dia tidak berani menyimpulkan. Yang jelas, dirinya tidak pernah memberikan imbauan untuk melakukan penertiban.

"Tidak ada saya belum berikan imbauan," tegasnya.

Sebagaimana dilihat oleh detikBali Sabtu (6/8/2022) di instagram @bali.terkini dalam video nampak sejumlah pria nampak membubarkan warga di seputaran jalan Ground Zero, Legian, Kuta, Badung.

Dengan berpakaian hitam, para pria dengan arogan membubarkan para pria dan wanita yang diduga tengah nongkrong di kawasan tersebut. Tidak berhenti sampai di situ, pengusiran para warga itu nampak arogan karena beberapa petugas nampak memukul kepala sejumlah pria.

"Mulih..ci gojek cie,..gojek cie... copet cie..enggal enggal ..bubar..bubar..(Pulang, kamu Ojol, kamu copet, cepat, bubar, bubar) ," seru para petugas tersebut menggunakan bahasa Bali.

Aksi ini pun menuai pro kontra para netizen yang menyayangkan aksi anarkis yang diduga dilakukan para petugas keamanan desa.

Pedagang di Pantai Kuta Jual Teh Botol Rp 30 Ribu Klik Halaman Selanjutnya

Pedagang di Pantai Kuta Jual Teh Botol Rp 30 Ribu

Viral video di media sosial salah satu wisatawan lokal yang berkunjung diduga di Pantai Kuta mengeluh soal harga teh kemasan botol dipatok dengan harga Rp 30 ribu per botol. Dalam video yang kini sudah dihapus itu sebelumnya terekam wisatawan melakukan transaksi dengan salah satu pedagang pria di Pantai Kuta.

Wisatawan itu bertanya harga teh dan dijawab oleh pedagang harga satu botol Rp 30.000. Mengetahui harganya, wisatawan itu sontak kaget karena pada umumnya harga teh tersebut Rp 3.500-Rp 5.000 per botol.

Dalam captionnya, wisatawan itu mengaku kapok berbelanja di Pantai Kuta dan menghimbau warganet untuk bertanya harga lebih dahulu sebelum membeli.

Video itu mendapat berbagai respons dari warganet. Ada yang mengatakan wajar karena di lokasi tempat wisata, ada yang mengatakan harganya tidak masuk akal.

Menanggapi video tersebut, Bendesa Adat Desa Kuta I Wayan Wasista menegaskan pihaknya saat ini tengah menelusuri kebenaran viralnya video seorang pedagang yang mematok harga minuman teh kemasan botol Rp 30 ribu di Pantai Kuta.

Karena menurut dia, pariwisata khususnya di wilayah Kuta baru mulai bangkit.

"Benar nggak itu, kok Kuta diserang belum copet dan jambret dan kriminalitas lainnya," keluhnya.

Pun soal harga makanan dan minuman seperti yang viral bahwa harga teh kemasan botol Rp 30 ribu menurutnya itu kelewatan. Dan memang para pedagang yang berjualan di sepanjang Pantai Kuta tidak ada penyeragaman soal harga makanan dan minuman.

"Kalau soal harga makanan dan minuman memang penyeragaman di Kuta tidak ada. Tapi kalau terlalu tinggi apa kebangetan itu," tandasnya.

Dan jika nanti hasil penelusuran pihaknya terbukti adalah pedagang yang merupakan warganya, Wasista mengancam akan mencabut kartu anggotanya.

"Kalau hal itu benar dari desa adat tegas sekali. Kalau ada penipuan kita cabut kartunya, saya larang jualan, dia warga saya juga. Kita sama-sama menjaga kalau saya terpaksa melakukan tindakan tegas itu biar tidak terjadi lagi," tegasnya.

Bule Ngaku Dilecehkan di Pantai Kuta

Seorang bule mengeluhkan dirinya dilecehkan di Pantai Kuta, Badung, Bali, diduga terkait dengan keberadaan pedagang pantai, Jumat (22/4/2022). Bule perempuan yang diketahui WNA Australia itu mengeluh orang-orang sekitarnya mengganggunya saat berjalan di Pantai Kuta, Bali.

Ia menyebut Kuta adalah yang terburuk, dan ia berjanji bahwa ia tak akan pernah lagi kembali ke Kuta, bahkan ke Bali.

Dalam video singkat yang menyebar di Instagram itu, si bule berbaju putih menyebut, "Kuta is the worst" (Kuta adalah yang terburuk).

"People are harassing you when you walk on the beach (Orang orang melecehkanmu saat kamu berjalan di pantai)," kata dia.

Ia melanjutkan dengan berkata, "and It's annoying (dan itu mengganggu)."

Perempuan itu menyebut bahwa ia tidak mau lagi kembali ke Kuta. Ia bahkan menyebut bahwa ia tak mau lagi kembali ke Bali.

"I don't wanna come back to Kuta, or to Bali (Saya tidak mau kembali ke Kuta, atau ke Bali)," tegasnya.

"It's terrible, It is really terrible (Itu buruk, itu sangat buruk)," ia menambahkan.

Di akhir video, perempuan itu menyebut bahwa ia merasa beruntung karena ia akan pulang ke negaranya besok.

"I'm so glad that I am going home tomorrow (Saya beruntung karena saya akan pulang besok)," tutupnya.

Buntut dari video viral itu, sebanyak 50 orang gelandangan dan pengemis (gepeng) dengan modus sebagai penjual tisu di Pantai Kuta, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung diamankan petugas.

Sebanyak 50 orang gepeng itu diamankan dari hasil operasi selama tiga hari berturut mulai Kamis (21/4/2022) hingga Sabtu (23/4/2022). Pada Kamis, tim mengamankan 10 orang gepeng, Jumat sebanyak 28 gepeng dan Sabtu sebanyak 12 gepeng.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Viral Mahasiswa di Nias Ribut dengan Dosen gegara Berkas Dibanting"
[Gambas:Video 20detik]
(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads