"Memang barang-barang penumpang kelihatannya masih cukup lama prosesnya, antara 30 menit sampai 1 jam. Tapi saya sudah minta dan berharap agar proses menunggu barang penumpang bisa dipercepat," ujar Cok Ace.
Cok Ace mengatakan, saat ini sudah ada sebanyak 16 konter Imigrasi di Bandara Ngurah Rai. Nantinya juga akan ada penambahan 3 konter yang disiapkan untuk delegasi G-20. Ia meminta proses perbaikan agar dipercepat mengingat jumlah kunjungan wisman menunjukan trend peningkatan.
Tak hanya itu, Cok Ace juga meminta pihak Imigrasi Bandara untuk menambah kursi khusus untuk difabel dan orang tua pada area antri pengambilan bagasi. Hal ini penting dilakukan untuk memberikan pelayanan yang memadai kepada pengguna jasa Bandara.
"Ini bukan salah siapa-siapa, tapi mekanismenya seperti itu," imbuhnya.
Antrean Berjam-jam di Bandara Ngurah Rai
Sebelumnya, tulisan dari seorang wisatawan mancanegara (wisman) yang mengeluhkan antrean proses keimigrasian di Bandara Ngurah Rai menjadi sorotan publik. Tulisan yang dimuat di situs Loyalty Lobby pada Jumat (29/7/2022) itu bahkan menyebut antrean terjadi hingga berjam-jam.
Belakangan diketahui, kisah di situs Loyalty Lobby itu ditulis oleh seorang vlogger asal Jerman bernama Sebastian Powel. Ia menceritakan bahwa situasi antrean berjam-jam di Bandara Ngurah Rai telah menjadi mimpi buruk baginya. Ia pun menyebut tidak akan merekomendasikan untuk berkunjung ke Bali kecuali jika layanan di bandara dibenahi.
"Hari ini saya menyaksikan situasi terburuk mengenai barisan antrean yang pernah saya alami di mana pun di dunia selama dua dekade perjalanan udara. Orang-orang menunggu beberapa jam di jalur imigrasi di Bandara Denpasar Bali," tulis Sebastian.
Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kakanwil Kemenkumham) Bali, Anggiat Napitupulu membantah adanya antrean selama berjam-jam dalam proses keimigrasian di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Ia menyebut, kisah yang ditulis Sebastian Powel ternyata merupakan kisah orang lain yang dia tulis ulang.
Anggiat mengaku pihaknya telah memastikan bahwa Sebastian Powel tidak mengalami antrean selama lima jam sebagaimana diceritakan di tulisannya. Sebastian Powel diketahui pernah menjalani bisnis wisata dan sering datang ke Bali.
"Dia menceritakan apa yang diceritakan orang. Kapan itu, dia juga tidak bisa cerita. So boleh dikata ini lebih-lebih make up restory," katanya.
(iws/iws)