Untuk Anda para pengendara motor, jangan lupa untuk selalu perhatikan setiap komponen dari sepeda motor Anda. Salah satunya adalah kondisi radiator motor. Simak tanda-tanda radiator motor bermasalah hingga cara menanganinya.
Dilansir dari detikOto, radiator berfungsi sebagai sistem pendingin pada mesin motor. Radiator melepaskan panas yang dihasilkan dari mesin untuk kemudian dibuang ke udara luar. Adapun radiator terbuat dari aluminium, yang terdiri dari banyak pipa aluminium disertai sirip pendinginan.
"Radiator memiliki fungsi penting untuk menjaga kinerja motor tetap optimal, namun kerap kurang diperhatikan oleh konsumen. Karena itu, kami ingin memberikan penjelasan mengenai radiator agar dapat menghindari terjadinya masalah dan mengantisipasi dengan langkah-langkah yang kami berikan," kata Manager After Sales Main Dealer Yamaha PT Thamrin Brothers, Muslian dalam keterangan resminya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada dua tipe radiator yaitu sistem pendingin udara dan sistem pendingin cairan. Komponen sistem pendingin cairan terdiri dari radiator, tutup radiator, tangki cadangan (reservoir), kipas radiator, selang radiator, water pump, thermostat, dan cairan pendingin atau coolant.
Tanda-tanda radiator bermasalah:
1. Sirip radiator rusak karena terbentur batu dan kerikil sehingga jalur cairan pendingin tersumbat.
2. Thermostat tidak berfungsi.
3. Tekanan tutup radiator lemah.
4. Saluran radiator tersumbat, karena karat atau kerusakan pada komponen sistem pendingin.
5. Selang radiator getas dan retak sehingga mengalami kebocoran.
6. Kipas radiator tidak berfungsi.
Jika hal tersebut terjadi, maka mesin bisa mengalami overheat. Hal itu biasanya ditandai dengan indikator suhu mesin yang menyala. Overheat terjadi karena air radiator tidak bersirkulasi dengan baik atau berkurangnya air radiator bahkan meluap pada tabung reservoir (cadangan).
Halaman berikutnya: Langkah-langkah pemeriksaan radiator...
1. Cek kondisi sirip-sirip radiator. Jika kotor, segera bersihkan.
2. Periksa ketinggian air radiator pada tanki reservoir (cadangan), tambah jika kurang. Jangan menggunakan air mineral, gunakan selalu coolant yang direkomendasikan.
3. Cek jalur dan selang radiator apakah terdapat kebocoran.
4. Cek kondisi air radiator, berubah warna atau tidak.
5. Cek kondisi tutup radiator, sudah kencang, ada bocor, berubah bentuk (penyok) atau tidak.
Jika terjadi masalah saat melakukan pemeriksaan radiator segera kunjungi bengkel resmi terdekat. Lakukan pengurasan air radiator setiap 12.000 km atau 12 bulan, atau sesuai buku petunjuk pemilik.
Simak Video "Awas Overheat! Ini Tanda-tanda Radiator Motor Rusak"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/iws)