I Gusti Made Tedi Hirawan (42) memilih menekuni home industry (usaha rumahan) pembuatan minyak kelapa murni organik (VCO) dengan brand D'Yummyy dan minyak Kletik Tandusan. Ia berhasil meraup untung jutaan rupiah per bulan.
Bermula dari ingin memperbaiki ekonomi lantaran diterpa pandemi, I Gusti Made Tedi bersama sang istri Putu Astin Frisdiana (32), asli Karangasem, kini melakoni usaha pembuatan VCO yang dibangunnya dari nol.
"Saya total terjun usaha rumahan minyak kelapa VCO organik itu tahun 2021, saat itu pandemi dan saya memang basic sudah punya kemampuan membuat minyak kelapa dari ibu saya Ni Wayan Sudani, beliau pintar bikin minyak," ujar I Gusti Made Tedi kepada detikBali, Minggu (10/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pria asli Banjar Amerta Sari, Desa Kukuh, Kecamatan Marga, Tabanan ini, membuka usaha rumahan di Jalan Tukad Pancoran IV Gang Q, Panjer, Denpasar Selatan. Ia mengaku menggunakan modal awal Rp 1 juta, dan kini mampu meraup keuntungan bersih Rp 6 juta per bulan.
Bagaimana kisahnya hingga minyak kelapa buatannya itu mampu digaet restoran dan hotel bintang lima terkenal di Kuta dan Nusa Dua? I Gusti Made Tedi menceritakan, awalnya dia dihadapkan dua pilihan, membuat sabun cuci piring atau VCO dari kelapa.
"Akhirnya saya pilih minyak VCO karena saya lihat peluangnya besar, sampai bisa ekspor, tapi saya belum ke sana, masih ditaruh dititip di warung-warung," ucapnya.
Selain dititip ke warung-warung ia juga menjualnya secara online di e-commerce. Hirawan menjual VCO per liter Rp 120 ribu - Rp 125 ribu di pasaran, sementara minyak Klentik Tandusan dijual Rp 20 ribu per 500 ml.
Tak hanya itu, sebuah restoran di Seminyak dan hotel di Nusa Dua juga membeli VCO tersebut. "Restoran di Seminyak itu biasanya order per liter misal 10 liter, kalau hotel itu sudah tertarik dan suka minyak saya," ungkapnya.
Meski kini minyak buatannya sudah dilirik restoran dan hotel berbintang, ia mengaku ingin memasarkan produknya ke toko-toko dan supermarket. "Tapi saya belum memiliki surat izin edar itu, harus diurus dulu, saya baru punya NIB saja," katanya.
"Seperti ekspor itu kan harus punya lisensi bahwa minyak itu punya kandungan, misal lemak baiknya kalau VCO itu sekitar 52 persen untuk ekspor, nah itu kami yang belum punya. Tapi saya yakin minyak saya sudah memenuhi syarat itu, hanya harus diurus di BPOM," tuturnya.
VCO, katanya, kaya akan manfaat bagi kesehatan tubuh. Selain untuk vitamin otak, bisa untuk penderita asam lambung. Juga bisa untuk mengobati pikun dengan minum di pagi dan malam hari sebanyak dua sendok teh.
"Astungkara sembuh buat yang punya flu dan batuk dapat minum VCO pagi dan malam hari sendok teh," pungkasnya.
Berikut tahapan membuat minyak kelapa VCO organik.
- Pilih kelapa tua dari pohon
- Cuci daging kelapa
- Ambil daging, diparut dengan kulitnya
- Beri air secukup hingga menutupi parutan kelapa, rendam kurang lebih 15 menit
- Peras dan jadikan santan
- Setelah jadi santan,masukkanke galon pemisah santan dan air
- Tunggu 3 jam hinggaair dengan santan terpisah
- Setelah 3 jam buang air dan ambil santannya
- Kemudian fermentasi (didiamkan tidak lebih 10 jam)
- Cari VCO maksimal 10 jam
- Ambil minyak kelapa pelan-pelan dengan sendok
(irb/irb)