Sebelum melaksanakan salat Idul Adha dianjurkan untuk tidak makan terlebih dahulu. Sedikit berbeda dengan pelaksanaan salat Idul Fitri yang justru disunnahkan untuk makan terlebih dahulu.
Hal ini pernah dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW, karena setelah salat Idul Adha langsung menyembelih hewan kurban.
Dari 'Abdullah bin Buraidah, dari ayahnya, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam biasa berangkat shalat ied pada hari Idul Fitri dan beliau makan terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan pada hari Idul Adha, beliau tidak makan lebih dulu kecuali setelah pulang dari shalat ied baru beliau menyantap hasil qurbannya,"
Ada makna di balik anjuran ini, yakni agar umat muslim yang berkurban bisa segera menyembelih hewan kurban sesaat salat Idul Adha. Kemudian daging kurban segera dibagikan dan disantap.
Dengan tidak makan terlebih dahulu sebelum salat Idul Adha, maka seseorang akan lebih bersemangat dan bersegera dalam menyembelih hewan kurban. Setelahnya bisa makan daging kurban bersama.
Ibnu Qudamah rahimahullah pernah berkata, "Idul Fitri adalah hari diharamkannya berpuasa setelah sebulan penuh diwajibkan. Sehingga dianjurkan untuk bersegera berbuka agar semangat melakukan ketaatan kepada Allah SWT,".
"Dan perintah makan pada Idul Fitri sebelum salat adalah untuk membedakan kebiasaan berpuasa. Sedangkan untuk hari raya Idul Adha berbeda. Karena pada hari Idul Adha disyariatkan memakan dari hasil kurban,". (Al Mughni, 2: 228)
Jadi, umat muslim yang berkurban diperbolehkan mengambil dan mengonsumsi sebagian dari daging kurbannya. Karenanya dianjurkan untuk makan daging bersama-sama sebagai bentuk mempererat tali persaudaraan.
(nor/nor)