Kapolsek Penebel, AKP I Nyoman Artadana menjelaskan, tembok pura yang rusak itu memiliki panjang sekitar lima meter. Dahan beringin kembar yang patah tersebut diduga sudah dalam kondisi lapuk.
"Ditambah lagi sejak semalam turun hujan yang deras," kata Artadana.
Berdasarkan keterangan para tetua di desa itu, sempat terdengar bunyi yang keras saat dahan beringin patah. Bendesa Adat Pagi I Wayan Yastra yang mendengar suara itu bergegas lari keluar rumah. Ia mendapati tembok pura telah tertimpa dahan beringin kembar tersebut.
"Salah satu yang mendengarnya adalah Bendesa Adat Pagi. Rumahnya kebetulan sekitar 20 meter dari pura," imbuhnya.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Bangunan-bangunan penting pura juga tidak ada yang rusak.
"Kebetulan tembok yang kena timpa di sisi utara, berbatasan dengan jalan," jelasnya.
Usai kejadian, krama setempat langsung melakukan pembersihan yang dibantu pula oleh petugas dari Polsek Penebel. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian itu mengakibatkan kerugian materi sekitar Rp 50 juta.
(iws/iws)