Presiden Joko Widodo dijadwalkan berkunjung ke Rusia dan Ukraina setelah mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 pada Minggu (26/6/2022) hingga Senin (27/6). Presiden Jokowi pun akan menemui presiden kedua negara tersebut, yakni Vladimir Putin dan Volodymyr Zelenskyy.
Berbagai persiapan telah dilakukan untuk mengawal keamanan Jokowi ketika bertemu Putin dan Zelensky, termasuk bakal dikawal dengan senjata laras panjang dan perlengkapan penyelamat lainnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen Tri Budi Utomo. Ia menjelaskan, Pemerintah Ukraina, telah memberikan izin penggunaan senjata api laras panjang dengan amunisi tidak terbatas untuk pengawal Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perlengkapan pun kita sudah siapkan helm, rompi yang kemungkinan kalau memang berkenan digunakan untuk kegiatan di sana kita juga sudah siapkan semuanya," kata Tri Budi kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).
"Untuk senjata yang biasanya kita tidak menggunakan senjata laras panjang, dari pihak Ukraina juga sudah memberi kita keleluasaan untuk membawa senjata laras panjang sesuai dengan jumlah personel Paspampres kita dengan amunisi yang tidak terbatas," tambahnya.
Ia mengungkap, persiapan pengamanan untuk Jokowi telah dipersiapkan sejak beberapa minggu lalu. Termasuk dengan latihan intensif oleh para Paspampres.
"Terkait dengan bagaimana kira kira kegiatan ataupun kejadian apa yang harus kita antisipasi kita sudah latihan. Contohnya penyelamatan dari kereta api, penyelamatan di stasiunnya sendiri, di jalannya seperti apa, meng-escape beliau itu kita sudah latihan, itu dari teknisnya," kata Tri Budi.
Dijelaskan, batalionnya juga telah menyiapkan tim penyelamatan khusus untuk mengawal Presiden Jokowi. Hanya saja, tim penyelamatan ini hanya dikerahkan saat agenda-agenda tertentu saja.
"Kemudian dari personel kami juga sudah menyiapkan tim penyelamatan yang biasanya pada saat kegiatan tertentu kita tidak membawa, khusus ini kita membawa personel tersebut dengan menggunakan pakaian nantinya rencananya akan menggunakan PDL (pakaian dinas lapangan, red) TNI. Tapi untuk main group-nya kita sendiri, tetap penyelamatan dengan meng-cover beliau secara langsung. Nanti kalau seandainya matan punya tugas masing-masing. Itu juga sudah kita siapkan, matan 10, main group-nya sendiri itu ada 19, kemudian advance-nya 10 nanti yang akan berada di sana, memang kita sudah bagi," imbuhnya.
(iws/iws)