Seorang perempuan yang tidak mengungkap identitasnya, mengaku pura-pura miskin demi bisa hidup seperti orang biasa, bekerja sesuai keinginan, dan dianggap di lingkungan sosial. Ia mengganggap harta warisan dan kekayaan yang dimiliki sebagai kutukan. Pasalnya, menurut dia, orang kaya sering dibenci karena kekayaan itu.
Ia dikenal sebagai seniman yang kesulitan uang, padahal ia terlahir dari keluarga kaya dan warisan yang dimiliki bisa menghidupinya tanpa harus bekerja. Meski awalnya merasa aneh karena pura-pura miskin, wanita ini mengaku mulai terbiasa dengan "keadaan".
"Awalnya aneh, tapi aku sekarang sudah terbiasa pura-pura miskin, bahkan kadang aku merasa seperti itu. Aku juga memodifikasi aksen bicaraku," tulisnya, seperti dilansir dari Wolipop.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Previlese yang didapat dari warisan berlimpah, menurut wanita ini, justru membuatnya kehilangan arah. Ia merasa tidak memiliki motivasi dalam menjalani hidup. Ia lebih senang menjalani hidupnya dengan pura-pura miskin dan melakukan pekerjaan tanpa satu orangpun tahu statusnya.
"Aku sudah mencoba banyak hal tahun ini, tapi sulit untuk menemukan sesuatu yang benar-benar kamu suka ketika kamu tidak butuh uang. Aku berpikir aku bisa melakukan segalanya, tapi aku tidak tahu ingin jadi apa, jadi aku berpura-pura bekerja,"
"Aku melakukan berbagai peran, serangkaian karier yang membuatku terdengar keren dan berjiwa seni tanpa harus berkomitmen. Aku adalah freelancer kreatif yang bisa berarti apa saja. Kadang aku stylist, kadang aku penulis, kadang aku bekerja di media. Tidak ada yang peduli, dan itu lebih masuk akal daripada mengaku yang sebenarnya," ujarnya.
Meski terdengar sombong, lanjutnya, ia tetap tidak ingin mengungkap identitas aslinya. Wanita ini berpandangan, sikap orang-orang akan berubah ketika tahu siapa dia sebenarnya.
"Ketika orang tahu latar belakangku, mereka tidak menganggapku serius, seperti aku tidak boleh punya masalah. Untuk kebanyakan orang, uang adalah jawaban dari masalah. Percaya padaku, itu tidak seperti itu," ungkapnya.
Ia meyakinkan bahwa uang bukanlah segalanya. Karena meski memiliki banyak uang, dia sering merasa kesepian dan hatinya kosong. Bahkan, menurutnya, ia juga kesulitan mendapatkan karier yang memuaskan.
"Rekeningku terisi penuh, tapi hatiku seringnya tidak. Aku lajang. Aku dipenuhi rasa bersalah dan ketidakamanan, bahkan tidak bisa mencari karier yang memuaskan. Aku sering bosan dan kesepian, aku hanya melayang di dunia yang tidak peduli aku hadir," katanya.
(irb/irb)