Kisah Sukma, Finalis Puteri Indonesia 2025 yang Doyan Nyemil Es Batu

Kisah Sukma, Finalis Puteri Indonesia 2025 yang Doyan Nyemil Es Batu

Nathea Citra - detikBali
Sabtu, 24 Mei 2025 10:38 WIB
Cahaya Sukma Dewi yang berhasil meraih Top 16 Puteri Indonesia 2025, saat diwawancarai di Prime Park Hotel, Jumat malam (23/5/2025).
Cahaya Sukma Dewi yang berhasil meraih Top 16 Puteri Indonesia 2025, saat diwawancarai di Prime Park Hotel, Jumat malam (23/5/2025). (Foto: Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Cahaya Sukma Dewi mencatatkan prestasi membanggakan di ajang Puteri Indonesia 2025. Ia berhasil masuk jajaran Top 16 dan meraih penghargaan "Best Evening Gown". Namun, di balik pencapaian itu, Sukma mengaku harus melalui perjuangan berat.

"Fun fact banget pas malam preliminary, kaki saya lagi bengkak yang sebelah kiri. Saking bengkaknya, kaki saya nggak bisa masuk di heels," kata Sukma, Jumat (23/5/2025).

Sukma menjelaskan, pembengkakan pada kakinya disebabkan oleh jadwal latihan ketat yang dijalani para finalis. Setiap hari, ia bersama finalis lainnya harus berlatih dari pagi hingga malam dengan tetap mengenakan sepatu hak tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sana kami digenjot (latihan), dari pagi sampai malam, pakai heels. Itu yang bikin bengkak. Saat di atas panggung, kaki saya nggak bisa sepenuhnya masuk. Sempat goyah sedikit pas di atas panggung," ceritanya.

Selama mengikuti rangkaian acara, Sukma juga menghadapi tantangan mental. Perempuan asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini mengaku kerap merasa kesepian karena jauh dari keluarga.

ADVERTISEMENT

"Kalau lagi kangen, telepon mama. Sempat merasa struggle juga," ungkap alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram (Unram) tersebut.

Ia bahkan sempat tidak percaya diri saat harus bersaing dan berlatih bersama 44 finalis dari berbagai provinsi di Indonesia.

Di tengah tekanan ajang bergengsi tersebut, Sukma punya cara unik untuk mengatasi rasa gugup, yakni nyemil es batu. Kebiasaan ini sudah ia lakukan sejak duduk di bangku SMP.

"Kayaknya mulai dari SMP deh, awalnya yang suka makan es batu itu kakak saya. Menurut saya, apa sih enaknya makan es batu. Tiba-tiba makan, eh ternyata, kok enak. Tiba-tiba jadi kebiasaan deh," bebernya.

Bagi Sukma, mengunyah es batu bukan sekadar kebiasaan iseng. Ia merasa aktivitas ini bisa membantu menurunkan rasa takut dan gugup, terutama saat tampil di atas panggung.

"Mengurangi ketakutan, kadang suka nervous pas naik panggung, tapi setelah nyemil es batu (gugupnya hilang). Juga bikin mood saya naik, jadi lebih bersemangat saja hari itu, jadi selalu deh, menyempatkan cari satu cup es batu," ujar perempuan 22 tahun tersebut.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads