Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gema Santi Nusa Penida, Klungkung, Bali, kini memiliki layanan dialisis atau cuci darah serta gedung instalasi gizi. Kedua fasilitas ini diresmikan Penjabat (Pj) Bupati Klungkung, l I Nyoman Jendrika, Senin (3/2/2025)
Jendrika mengatakan layanan cuci darah di Nusa Penida merupakan salah satu upaya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dan mengurangi rujukan ke RS di Pulau Bali. Data terakhir, terdapat sebanyak 23 masyarakat Nusa Penida harus dirujuk ke RS di Pulau Bali untuk cuci darah.
"Pasien tersebut harus delapan kali menyeberang dalam sebulan dari Nusa Penida ke RS Klungkung atau RS lainnya yang ada di Bali daratan," kata Jendrika dalam sambutannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekarang, dengan adanya pelayanan cuci darah di RS Gema Santi Nusa Penida, masyarakat yang akan melakukan cuci darah tidak perlu lagi menyeberang laut untuk dapat layanan tersebut.
Sementara gedung instalasi gizi dibangun untuk melengkapi sarana dan prasarana kesehatan supaya mutu pelayanan bisa lebih baik. Sebelum adanya gedung instalasi gizi, RS Gema Santi telah memiliki dapur, tetapi tidak sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku.
"Kami berharap untuk ke depannya, bisa terus ditambah, baik SDM maupun sarana dan prasarana, seperti pelayanan CT scan, pelayanan bedah orthopedi dan pelayanan jantung. Supaya pelayanan makin baik dan rujukan terus berkurang ke RS Bali daratan," harap Jendrika.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Klungkung, I Gusti Ratna Dwijayanti, mengatakan pelayanan cuci darah dihadirkan di RSUD Gema Santi Nusa Penida karena banyaknya aspirasi dari masyarakat. Mengingat, saat ini ada sebanyak 23 warga Nusa Penida yang harus rutin mendapat pelayanan cuci darah.
"Sedangkan untuk gedung instalasi gizi dibangun karena gedung sebelumnya jauh dari standar dapur. Sehingga dibangun gedung instalasi gizi yang sesuai standar dengan 15 ruangan lengkap," ujar Dwijayanti.
(hsa/gsp)