Kalender Bali 20 Juni 2022, Hari Baik untuk Upacara Dewa Yadnya

Kalender Bali 20 Juni 2022, Hari Baik untuk Upacara Dewa Yadnya

tim detikBali - detikBali
Senin, 20 Jun 2022 04:59 WIB
Pemuka agama Hindu memercikkan air suci saat persembahyangan bersama di Pura Luhur Candi Narmada Tanah Kilap, Denpasar, Bali, Jumat (31/1/2020). Persembahyangan yang dilakukan Dinas Pariwisata Provinsi Bali dan diikuti sejumlah pelaku industri pariwisata tersebut diselenggarakan untuk mendoakan keselamatan dunia dan memohon agar Bali dijauhkan dari penyebaran virus Corona. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nz
Umat Hindu melakukan persembahyangan. Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Bali -

Kalender Bali hari ini, Soma Paing Langkir, Senin, 28 Juni 2022. Kalender Bali memuat ala ayuning dewasa, atau hari baik berdasarkan perhitungan khusus. Dan hari ini, menurut ala ayuning dewasa, baik untuk upacara Dewa Yadnya dan pemujaan terhadap leluhur.

Kalender Bali tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Bali. Sistem penanggalan kalender Bali merupakan sebuah local genius yang eksistensinya tetap terjaga hingga kini. Tak hanya dalam kegiatan ritus religius, kalender Bali juga sering kali menjadi pedoman dalam menjalankan aktivitas keseharian masyarakat. Hampir setiap rumah di Bali memiliki kalender Bali.

Sebagian besar umat Hindu di Bali masih menjadikan ala ayuning dewasa sebagai pedoman kehidupan keseharian. Perhitungan ala ayuning dewasa menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan adat dan ritual di masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagaimana ala ayuning dewasa atau hari baik untuk melakukan sesuatu pada hari ini? Berikut ini penjelasan lengkapnya berdasarkan perhitungan kalender Bali.

  1. Amerta Dadi. Baik untuk upacara Dewa Yadnya dan pemujaan terhadap leluhur. (Alahing dewasa 4).
  2. Tunut Masih. Baik untuk melas rare (bayi menetek), mulai mengajar/melatih ternak bekerja, membentuk perkumpulan (organisasi), memulai membuka sekolah atau perguruan, baik untuk nelusuk (mencocok hidung sapi atau kerbau) diisi tali pengikat. (Alahing dewasa 3).
  3. Gagak Anungsang Pati. Tidak baik melakukan upacara membakar mayat, atiwa-tiwa (Alahing dewasa 2).
  4. Kala Bangkung, Kala Nanggung. Tidak baik untuk mulai memelihara ternak. (Alahing dewasa 4).
  5. Kala Temah. Tidak baik untuk dewasa ayu. (Alahing dewasa 3).
  6. Kaleburau. Tidak baik melakukan karya ayu atau yadnya. Tidak baik melaksanakan atiwa-tiwa/ngaben (Alahing dewasa 4).
  7. Sampar Wangke. Tidak baik untuk bersenggama, kalau dilanggar bisa melahirkan bayi yang penuh kesialan dan kemalangan. (Alahing dewasa 4).
  8. Uncal Balung. Tidak baik melakukan semua jenis pekerjaan yang dianggap penting. (Alahing dewasa 3).

Pararasan: Laku Bintang

ADVERTISEMENT

Pancasuda: Bumi Kepetak

Ekajalaresi: Buat Sebet

Pratiti: Saskara




(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads