
Pakai Data Pengguna Eropa Untuk Latih Grok, X Diselidiki
Regulator perlindungan data Uni Eropa dilaporkan telah membuka investigasi terhadap platform media sosial X (dulu Twitter).
Regulator perlindungan data Uni Eropa dilaporkan telah membuka investigasi terhadap platform media sosial X (dulu Twitter).
X, platform media sosial yang sebelumnya bernama Twitter, akan mulai menjual username yang sudah lama tidak aktif. Tapi tidak semua orang bisa beli username X.
Elon Musk mengklaim serangan siber jadi biang kerok tumbangnya X pada Senin malam kemarin. Namun sejumlah pakar tidak sepenuhnya yakin dengan penjelasan Musk.
Platform X memiliki banyak akun parodi dan akun penggemar dengan tanda centang biru. Demikian X telah meluncurkan label untuk membedakan dengan akun asli.
Elon Musk mengimplementasikan perubahan sistem pemblokiran yang ada di X/Twitter. Jadi seperti apa?
Mahkamah Agung Brasil mengizinkan X untuk kembali beroperasi setelah diblokir selama satu bulan lebih. Sebelumnya X sudah membayar denda sebesar Rp 78 miliar.
Pemerintah Brasil siap mencabut pemblokiran X di negaranya. Tapi media sosial milik Elon Musk itu diminta untuk membayar denda tambahan sebesar Rp 27,8 miliar.
Acara Space antara Elon Musk dan Donald Trump di X sempat terganjal. Musk berkilah itu terjadi karena ada serangan DDOS. Masa sih?
X (sebelumnya bernama Twitter) tidak lagi dapat diakses di Mac App Store, hal ini menunjukkan bahwa aplikasi X telah dihapus secara resmi.
Aplikasi Threads kini telah mencapai lebih dari 200 juta pengguna. Hal ini disampaikan oleh Adam Mosseri, Esksekutif Meta.