
Negara dalam Bayang-bayang Utang
Melihat rencana penarikan utang dengan jumlah tertinggi sepanjang 5 tahun terakhir, mungkinkan cita-cita defisit anggaran sebesar 0 persen dapat tercapai?
Melihat rencana penarikan utang dengan jumlah tertinggi sepanjang 5 tahun terakhir, mungkinkan cita-cita defisit anggaran sebesar 0 persen dapat tercapai?
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyiapkan anggaran Rp 599,44 triliun untuk membayar bunga utang negara di 2026. Berikut ini rinciannya.
Pemerintah Indonesia siapkan anggaran Rp 599,44 triliun untuk bayar bunga utang 2026, naik 8,6% dari 2025. Fokus pada pengelolaan utang yang efisien.
Menteri Keuangan Sri Mulyani alokasikan Rp 599,44 triliun untuk pembayaran bunga utang 2026, naik 8,6% dari 2025. Simak penjelasannya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani akan membayar bunga utang negara Rp 599,44 triliun pada 2026, naik 8,6% dari 2025. Pembayaran didominasi utang dalam negeri.
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berencana mengambil utang baru Rp 781,87 triliun pada 2026. Ini menjadi utang tertinggi setelah Pandemi COVID-19.
Sri Mulyani mengungkapkan posisi kewajiban pemerintah di awal kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto atau akhir 2024 mencapai Rp 10.269 triliun.
Bukan di Indonesia. Negara ini sedang terpuruk karena terlilit utang, pajaknya dirasa tinggi, hingga rakyat mengeluh tak bisa makan.
Warga Kenya semakin terpuruk dengan melonjaknya biaya hidup, terbatasnya lapangan kerja, dan skandal korupsi yang terus-menerus terjadi.
Negara memiliki hak eksklusif mencetak uang, namun pencetakan berlebihan dapat menurunkan nilai uang, meningkatkan inflasi, dan memperburuk utang.