
Utang PLN Bengkak Jadi Rp 500 T, Gara-gara Proyek 35.000 MW?
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini pernah mengatakan bahwa utang perusahaan membengkak sejak 2019.
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini pernah mengatakan bahwa utang perusahaan membengkak sejak 2019.
PT PLN (Persero) buka suara terkait jumlah utangnya yang saat ini mencapai Rp 500 triliun. Hal itu dikarenakan kewajiban (liabilitas) yang membengkak pada 2020.
PT PLN (Persero) saat ini memiliki utang mencapai Rp 500 triliun. Ini perjalanannya dari tahun ke tahun.
Menteri BUMN Eric Thohir mencatat, utang PT PLN (Persero) menembus Rp 500 triliun.
PT PLN (Persero) memiliki utang sebesar Rp 649,2 triliun. Hal itu tercatat dalam laporan keuangan perusahaan tahun 2020.
Pertamina butuh pendanaan US$ 92 miliar atau Rp 1.334 triliun hingga 2024. Sebanyak US$ 40 miliar atau Rp 580 triliun di antaranya dari sumber eksternal.
Kondisi utang BUMN Karya perlu mendapat perhatian serius. Salah satunya pada PT Adhi Karya (Persero) yang utangnya melampaui batas wajar.
Utang BUMN terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kenaikan tersebut terlihat dengan memisahkan tabungan dan deposito dari utang BUMN.
BUMN karya yakni PT Adhi Karya (Persero) Tbk perlu mendapat perhatian serius. Sebab, utangnya telah melampaui batas wajar.
Utang pemerintah di akhir Desember 2020 tembus Rp 6.074,56 triliun. Posisi utang pemerintah pada akhir Januari 2020 ialah sebesar Rp 4.817,5 triliun.