
Puluhan Warga Ponorogo Mengungsi Karena Tanah Retak Makin Meluas
Longsor yang terjadi di Dukuh Tugunongko, Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Rabu (4/3) lalu, meluas. Sebab, retakan tanah baru mulai bermunculan.
Longsor yang terjadi di Dukuh Tugunongko, Desa Tugurejo, Kecamatan Slahung, Rabu (4/3) lalu, meluas. Sebab, retakan tanah baru mulai bermunculan.
Fenomena tanah retak yang terjadi di Kecamatan Sawoo sudah diantisipasi BPBD Ponorogo. Pihaknya memasang alat deteksi longsor di Kecamatan Sawoo pada 2014 lalu.
Fenomena tanah retak terjadi di Desa Grogol, Kecamatan Sawoo, Ponorogo. Menurut BPBD setempat, itu terjadi karena retakan akibat kemarau panjang tersiram hujan.
Warga Ponorogo dihebohkan dengan munculnya retakan tanah. Retakan itu ternyata sudah terjadi sejak Bulan Agustus lalu dan semakin besar saat mulai turun hujan.
Munculnya retakan di salah satu rumah Sermi (45), warga Desa Banaran, Ponorogo disebut cukup meresahkan warga. Bahkan sempat viral di media sosial.
Muncul retakan di belakang rumahnya, seorang warga di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo mengkhawatirkan terjadinya longsor susulan memasuki musim penghujan.
Warga yang tinggal di lokasi rawan tanah gerak masih berada di pengungsian mengaku lega setelah mendapat kunjungan dari PVMBG.
Bencana tanah gerak terjadi lagi di Ponorogo, tim PVMBG pun turun tangan untuk meneliti seberapa buruk dampaknya.
Bumi reog kembali mengalami tanah retak. 23 Rumah yang dihuni 59 KK terancam rusak.
Sebanyak 26 warga Dukuh Kowang, Desa Senepo, Slahung, Ponorogo harus diungsikan. Tanah retak lah yang membuat mereka harus diungsikan keluar dari rumah.