
Sosok Perancang Lambang Negara Indonesia yang Namanya Sempat Dilupakan
Lambang negara Indonesia dirancang oleh Sultan Hamid II. Namanya dilupakan akibat keterlibatannya dalam kudeta Westerling 1950.
Lambang negara Indonesia dirancang oleh Sultan Hamid II. Namanya dilupakan akibat keterlibatannya dalam kudeta Westerling 1950.
Lambang negara Indonesia dan semboyannya ditegaskan dalam Pasal 36A UUD 1945 setelah amandemen. Berikut makna lambang negara Indonesia.
Kerajaan Pontianak didirikan Syarif Abdurrahman Alkadrie pada 1771. Banyak versi soal nama Pontianak itu. Berikut sejarahnya.
Pernyataan Eks Kepala BIN Hendropriyono yang menuding Sultan Hamid II adalah pengkhianat, menuai kecaman keras dari keluarga Sultan Pontianak
Pelukis Istana Negara, Dullah, diperintahkan menambahkan jambul dan memperbaiki posisi cakar lambang negara Garuda Pancasila.
Sultan Hamid II disebut pernah merencanakan pembunuhan Sri Sultan HB IX. Padahal, keduanya sudah kenal sejak kecil dan sama-sama menempuh pendidikan di Belanda.
Selain Sultan Hamid II, banyak nama berkontribusi terhadap lambang Garuda Pancasila, di antaranya Ki Hajar Dewantara, seniman Basuki Resobowo, hingga Sukarno.
Pernyataan mengenai Sultan Hamid II membuat Hendropriyono diadukan ke kepolisian. Narasi pahlawan dan pengkhianatan mewarnai pelaporan Hendro.
Wacana pemberian gelar pahlawan nasional kepada Sultan Hamid II ditentang oleh mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.
Terkait wacana pemberian gelar pahlawan nasional untuk Sultan Hamid II, Hendropriyono secara tegas menyampaikan Sultan Hamid II sebagai pengkhianat bangsa.