
Ridwan Manantik: Tentang Mimpi, Seni, dan Rumah Anak Bumi
Ridwan Manantik, pendiri Rumah Anak Bumi yang menyediakan ruang bermain, belajar dan mencintai lingkungan untuk anak-anak.
Ridwan Manantik, pendiri Rumah Anak Bumi yang menyediakan ruang bermain, belajar dan mencintai lingkungan untuk anak-anak.
Wayang Potehi, seni tradisional yang semakin jarang terdengar gaungnya di Indonesia. Syarifa Syifaa Urrahmah memilih untuk mendalami dan melestarikan seni ini.
Teguh Joko Dwiyono menekuni seni berbahan dasar 'sampah'. Ia adalah pelukis yang menjadikan cangkang telur dan sisa plastik menjadi karya seni bernilai tinggi.
Desy Pujiarsi belajar dan membuat payudara prostetik, demi membantu para penyintas kanker yang telah kehilangan satu bahkan seluruh payudaranya.
Karni, relawan dokumen kependudukan mengatakan, kesadaran warga tentang dokumen kependudukan biasanya terpantik ketika mereka merasakan langsung risikonya.
Berkat sumbangsihnya di bidang fotografi jurnalistik, Oscar Motuloh diberikan gelar Empu Ageng dari Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Humairoh Aziz Alkatiri, biasa disapa Bunda Mira adalah pendiri Yayasan Sahabat Almira Indonesia sekaligus inisiator Warung Makan Gratis Kota Depok.
Karya tentang manusia silver itu tak terlahir dari tangan fotografer tersohor nun jauh di sana. Pembidik foto adalah Alfin Mubarok, bocah 11 tahun asal Depok.
Komunitas Lensa Anak Terminal itu beranggotakan anak-anak yang tumbuh di sekitar Terminal Depok Baru dan Pasar Kemiri Depok.
Nila Sari, sosok di balik giat pembuatan eco enzyme di Gereja Santo Andreas Kim Tae-Gon.