
2 Miliar Ponsel Tak Bisa Gunakan Pelacak COVID-19 dari Google dan Apple
Sekitar 2 miliar pengguna ponsel dikhawatirkan tidak bisa menggunakan sistem contact tracing buatan Apple dan Google.
Sekitar 2 miliar pengguna ponsel dikhawatirkan tidak bisa menggunakan sistem contact tracing buatan Apple dan Google.
Pandemi corona menghajar banyak sektor, salah satunya termasuk industri smartphone. Di China, setelah babak belur, industri ini perlahan bangkit.
Guru SD di Sumenep mendatangi rumah siswa-siswinya, membantu belajar mereka yang tidak punya smartphone. Itu ia lakukan berawal dari rasa dilematis.
Tidak semua siswa bisa belajar di rumah secara online di tengah wabah Corona. Seperti yang dialami Ramdhani, siswa kelas 6 SDN Batu Putih Laok 3, Sumenep.
Guru SDN Batu Putih Laok 3 di Sumenep mendatangi rumah siswanya yang tak punya smartphone. Itu ia lakukan agar siswa tetap bisa belajar di tengah wabah Corona.
Bagi kalian yang ingin membeli produk elektronik, seperti smartphone resmi alias tidak BM, dianjurkan tetap mengecek kembali nomor IMEI perangkat tersebut.
Dalam waktu singkat, aplikasi pelacak penyebaran COVID-19 ala pemerintah, PeduliLindungi, sudah menembus satu juta download di Play Store.
Suka main game dan tertarik untuk melawan tim besar EVOS? Tenang, detikINET kasih tahu caranya. Selain itu, kamu juga berkesempatan mendapatkan smartphone.
Aplikasi PeduliLindungi sudah tersedia di App Store. Sebelumnya, pertama kali dirilis, aplikasi pelacak penyebaran COVID-19 itu hanya tersedia di Play Store.
Berdasarkan laporan terbaru dari Strategy Analytics, ditemukan wabah corona mempengaruhi warga China dalam membeli smartphone.