
Bos Salon 'Gangbang' Meninggal, Aktivis: Tak Seharusnya HIV Mematikan
Bos salon pemeran 'Seks Gangbang' punya riwayat HIV sebelum meninggal. Menurut aktivis, HIV tidak harus mematikan bila konsumsi rutin obat ARV.
Bos salon pemeran 'Seks Gangbang' punya riwayat HIV sebelum meninggal. Menurut aktivis, HIV tidak harus mematikan bila konsumsi rutin obat ARV.
A alias Rayya (41), Bos salon pemeran video 'seks gangbang' Garut meninggal dunia. Rayya meninggal di kediamannya.
Bos salon di Garut yang jadi pemeran video seks gangbang meninggal. Pengacaranya menyebut ia mengidap 3 penyakit sebelum meninggal: HIV, hepatitis, dan stroke.
Bos salon di Garut yang menjadi salah seorang pemeran video viral gangbang beberapa waktu lalu, meninggal dunia. Ia memiliki riwayat infeksi HIV.
Polisi menyebut kedua penyebar video itu kenal dengan para tersangka. Polisi juga sudah mengetahui keberadaan kedua orang itu.
"Penangguhan penahanan tidak bisa dilaksanakan," ujar Kasatreskrim Polres Garut AKP Maradona Armin Mappaseng.
VA, biduan dangdut tersangka kasus video 'seks gangbang', berharap penangguhan penahanannya bisa dikabulkan.
Tim Satreskrim Polres Garut yang berangkat ke Jakarta membawa sejumlah barang bukti. Salah satunya ponsel milik bos salon A alias Rayya.
Perempuan inisial VA, biduan dangdut tersangka kasus video 'seks gangbang', menunjukkan empat tempat perekaman gambar adegan mesumnya kepada tim Polres Garut.
Dalam dunia medis, banyak sekali dijumpai istilah-istilah teknis. Begitu juga yang berhubungan dengan HIV, ada segudang istilah untuk virus dan pengobatannya.